Buku ini ditujukan untuk mahasiswa administrasi publik, serta para birokrat yang menjalankan pemerintahan. Perubahan memang tidak menjanjikan keberhasilan, tapi tidak ada keberhasilan yang tidak diawali dengan perubahan. Reformasi merupakan perubahan secara drastis dalam hal perbaikan politik, sosial, ekonomi suatu masyarakat maupun negara.
Reformasi administrasi merupakan salah satu kajian administrasi publik yang menjadi sorotan. Secara teoretis lahirnya gejala ini diakibatkan pergeseran perkembangan ilmu administrasi publik yang beralih dari Normative Science ke pendekatan Behavioral – Ekologis. Secara empiris, gejala perkembangan masyarakat sebagai akibat dari adanya globalisasi, memaksa banyak pihak terutama birokrasi pemerintah, untuk melakukan revisi, perbaikan, serta mencari alternatif mengenai sistem administrasi yang sesuai dengan perkembangan masyarakat maupun perkembangan zaman. There is not the best, but the better, meski bukan yang terbaik, tetapi lebih baik dari sebelumnya, begitu kata orang Inggris.
Buku ini dirancang oleh penulis bagi pembaca, terutama bagi mereka yang mendalami administrasi publik, yang telah memahami konsep mengenai administrasi publik dan administrasi pembangunan. Ada beberapa istilah pada buku ini yang sengaja tidak di ganti menjadi bahasa Indonesia, karena istilah tersebut belum ada padanan yang tepat, istilah tersebut sudah dikenal oleh pembaca. Uraian yang ada pada buku ini diusahakan seringkas mungkin oleh penulis, tetapi tetap dapat mengungkap pokok persoalan yang dimaksud.
Perkembangan masyarakat akibat globalisasi, memaksa birokrasi pemerintah untuk melakukan revisi mengenai sistem administrasi yang sesuai dengan perkembangan zaman saat ini. Birokrasi pemerintah memegang peranan utama, dalam hal pembangunan suatu negara.
Cita-cita reformasi dapat terjadi, jika ada langkah nyata menuju reformasi, dimulai dengan reformasi administrasi. Reformasi administrasi merupakan perubahan terencana terhadap aspek utama administrasi. Reformasi tidak hanya sebagai perbaikan struktur organisasi, tetapi juga mencakup perbaikan perilaku manusia yang terlibat di dalamnya.
Reformasi administrasi ialah usaha terencana untuk mengubah dua hal, yaitu struktur dan prosedur birokrasi, kedua sikap dan perilaku para birokrat. Penentuan tujuan sangat penting dalam reformasi administrasi. Dalam organisasi tujuan merupakan sesuatu yang perlu untuk dipertimbangkan terlebih dahulu. Reformasi administrasi di identikan dengan usaha untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi.
Tujuan umum reformasi administrasi ada tiga, pertama meningkatkan keteraturan, kedua meningkatkan dan menyempurnakan metode, ketiga meningkatkan performance. Jadi reformasi administrasi meningkatkan disiplin, memperbaiki sistem yang ada pada organisasi, serta meningkatkan kinerja organisasi.
Birokrasi merupakan sistem pemerintahan yang dijalankan oleh pegawai pemerintah dengan sistem yang ada, tugas ditentukan dengan jabatan tertentu. Birokrasi yang kuat selalu menjadi pelopor gerakan reformasi administrasi. Birokrasi di kebanyakan negara berkembang umumnya tergolong ke dalam birokrasi tertutup, yang tidak fleksibel, cenderung kaku.
Buku yang ditulis oleh Prof. Soesilo Zauhar ini dapat menjadi rujukan bagi mahasiswa administrasi publik. Karena reformasi administrasi ini penting untuk saat ini, seiring dinamisnya perubahan yang terjadi, baik di dalam maupun di luar organisasi. Dengan perkembangan teknologi yang cepat, tentunya organisasi perlu untuk melakukan reformasi administrasi, memperbaiki sistem, menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. (Internship FMRC FIA UB / Aldi Rahman Untoro)
Courtesy to : Prof. Soesilo Zauhar Buku ini tersedia disini