Texts
Kekerasan Komunal
Pada akhir tahun 1998 di Banyuwangi terjadi tindak kekerasan massal oleh warga masyarakat terhadap warga masyarakat lain yang mereka tuduh (baca: konstruksi) sebagai tukang sihir dan/atau tukang santet. Dalam aksi kekerasan ini ratusan orang menjadi korban, puluhan di antara mereka menemui ajal secara mengenaskan. Peristiwa yang terjadi bersamaan dengan hingar bingar runtuhnya kekuasaan Orde Baru telah menimbulkan kontroversi yang luas di kalangan masyarakat lokal atau nasional apakah tindak kekerasan ini merupakan fenomena budaya atau fenomena politik.
Di Banyuwangi ataupun di tempat lain di Indonesia, meski dalam bentuk dan skala yang berbeda, kekerasan terhadap tokoh magi seperti ini telah terjadi sejak lama dan berulang-ulang. Peristiwa dimaksud biasanya hanya melibatkan satu-dua orang korban sehingga tidak menjadi isu politik. Meskipun demikian, peristiwa yang semula kecil dan bersifat personal bisa berubah bentuk dan mengalami eskalasi ketika kekerasan dimaksud disertai dengan peristiwa politik. Oleh karena itu dapat dipahami jika orang mempertanyakan apakah kekerasan terhadap para dukun magi, tukang sihir dan/atau tukang santet merupakan budaya atau fenomena politik.
202494 | 305,8 HAK k 2024 K1 | Fadel Muhammad Resource Center (Ilmu Sosial) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain