Texts
Konsultasi Proses Akreditasi Sebagai Strategi Pengembangan Laboratorium Pengujian: Studi pada UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang provinsi Maluku Utara
Dewi Anggriyani, NIM. 216030101111037 Program Magister Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang 2023. Konsultasi Proses Akreditasi sebagai Strategi Pengembangan Laboratorium Pengujian (Studi pada UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Provinsi Maluku Utara). Ketua pembimbing : Dr. Drs. Siswidiyanto, MS., ; Anggota pembimbing : Dr. Siti Rochmah, M.Si.,; Ketua penguji : Firda Hidayati S.Sos., MPA., DPA.,; Anggota penguji : Dr. Niken Lastiti V.A, SAP., MAP.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan laboratorium pengujian, UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Provinsi Maluku Utara perlu untuk mengembangkan laboratorium pengujiaannya dengan mengakreditasikannya. Untuk mengakreditasikan laboratorium pengujiannya, UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Provinsi Maluku Utara membutuhkan bantuan Badan Standarisasi Nasional sebagai fasilitator untuk mempersiapkan proses akreditasinya sebab tidak memiliki personel yang memahami persyaratan proses akreditasi. Sehingga menggunakan konsultasi proses sebagai strategi untuk mengembangkan laboratorium pengujiannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis dan mendeskripsikan pelaksanaan konsultasi proses akreditasi serta faktor pendukung dan penghambat dalam konsultasi proses pengembangan laboratorium pengujian ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui wawancara, obsevarsi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu interractive model Miles dan Huberman (2014).
Pada penelitian ini berfokus pada diagnosa masalah, solusi dari konsultan, partisipasi anggota organisasi, komunikasi antara konsultan dan klien, dan komitmen anggota organisasi dalam konsultasi proses. Dengan temuan penelitian antara lain; 1) diagnosa masalah yaitu personel laboratorium pengujian belum memahami persyaratan SNI ISO/IEC 17025:2017 yang dapat mempengaruhi implementasinya, belum layak untuk diakreditasi berdasarkan persyaratan SNI ISO/IEC 17025:2017, dan dokumen mutu yang belum lengkap; 2) solusi yang berdasarkan diagnosa masalah yaitu menyelesaikan tahapan proses persiapan akreditasi, menyusun dokumen mutu sesuai persyaratan SNI ISO/IEC 17025:2017, dan mengembangkan sumber daya manusia personel laboratorium pengujian; 3) partisipasi anggota organisasi yaitu keterbatasan partisipasi dari anggota organisasi yang menyebabkan kurang efektifnya penerapan persyaratan SNI ISO/IEC 17025:2017, perilaku acuh tak acuh anggota organisasi, keterbatasan dalam hal wewenang anggota organisasi untuk berpartisipasi dalam proses konsultasi persiapan akreditasi laboratorium pengujian; 4) komunikasi antara konsultan dan klien yaitu dilakukan secara terbuka, ketidakefektifan komunikasi antara fasilitator Badan Standarisasi Nasional selama pelaksanaan konsultasi proses berlangsung, dan kurangnya komunikasi antar personel; 5) komitmen anggota organisasi yaitu keberhasilan konsultasi proses tergantung komitmen organisasi yang ditemukan pada konsultasi proses persiapan akreditasi laboratorium pengujian UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Provinsi Maluku Utara yaitu keberhasilan konsultasi proses persiapan akreditasi laboratorium tergantung pada komitmen anggota organisasi dan antusias anggota organisasi. Faktor pendukung pada konsultasi proses akreditasi laboratorium pengujian yaitu faktor pendukung internal yaitu menyadari ketertinggalannya dibandingkan dengan BPSMB lainnya, fasilitas laboratorium pengujian; semangat pimpinan; kemauan belajar personel dan Faktor pendukung eksternal yaitu regulasi Badan Standarisasi Nasional; obyektivitas konsultan sebagai faktor pendukung internal; dan penandatanganan kerjasama kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku Utara. Faktor penghambatnya yaitu faktor penghambat internal yaitu belum jelasnya tujuan organisasi; UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Provinsi Maluku Utara tergantung dengan bantuan konsultan; fasilitas kantor UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Provinsi Maluku Utara;dan belum melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap konsultasi proses akreditasi yang terhenti serta faktor penghambat eksternal yaitu terbatasnya anggaran konsultasi proses persiapan akreditasi; dan koneksi internet.
Saran yang diberikan oleh penulis adalah mempertahankan kerja sama dengan BSN untuk membantu dalam proses akreditasi laboratorium pengujian agar memenuhi persyaratan standar SNI ISO/IEC 17025:2017; tetapkan struktur organisasi dengan jabatan fungsional penyelia dan petugas pengambil; pastikan personel laboratorium memenuhi persyaratan pendidikan dan kemampuan teknis yang relevan dengan pekerjaan mereka, dengan merekrut staf baru melalui tes CPNS atau PPPK; perbaiki fasilitas laboratorium, seperti pasokan listrik dan air yang stabil, dengan menggunakan generator set dan tandon air, serta lakukan kalibrasi alat uji secara teratur; susun dokumen mutu sesuai standar SNI ISO/IEC 17025:2017, yang mencakup prinsip-prinsip manajemen, dokumentasi dan sistem manajemen, pengendalian dokumen, peningkatan, tindakan korektif, audit internal, dan kaji ulang manajemen; tingkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan teknis, bimbingan teknis, dan magang kepada personel laboratorium pengujian; peningkatan partisipasi, komunikasi, dan komitmen staf dengan meningkatkan kesadaran dan pendidikan, memberikan tanggung jawab yang jelas, menjaga komunikasi terbuka dan transparan, memberikan penghargaan dan pengakuan, serta memberikan pembinaan dan dukungan; lakukan evaluasi terhadap proses yang terhenti dan identifikasi langkah-langkah perbaikan selanjutnya; buat visi dan misi tentang pengujian dengan fokus pada pengawasan kualitas, peningkatan standar kualitas, dukungan pengembangan dan inovasi, serta peningkatan kesadaran dan pengetahuan; perbaiki fasilitas kantor, seperti pengadaan AC baru, untuk memastikan kenyamanan peserta bimbingan teknis; susun kebutuhan anggaran yang memadai untuk memenuhi persyaratan akreditasi, termasuk biaya transportasi, honor fasilitator BSN, pengembangan sumber daya manusia, pelatihan teknis, magang, kalibrasi alat, dan biaya operasional; pertimbangkan penggunaan koneksi ganda atau kombinasi antara koneksi kabel dan nirkabel untuk kelancaran koneksi internet.
Dewi Anggriyani, Student ID 216030101111037, Master's Program in Public Administration, Faculty of Administrative Sciences, University of Brawijaya Malang 2023. Consultation On Accreditation Process As A Testing Laboratory Development Strategy (A Study at the Testing and Quality Certification Center of North Maluku Province). Supervisor: Dr. Drs. Siswidiyanto, MS.; Advisory Member: Dr. Siti Rochmah, M.Si.; Examiner: Firda Hidayati S.Sos., MPA., DPA.; Examination Committee Member: Dr. Niken Lastiti V.A, SAP., MAP.
To improve the quality of testing laboratory services, the UPTD Center for Testing and Certification of Goods Quality in North Maluku Province needs to develop its testing laboratory by accrediting it. To accredit its testing laboratory, the UPTD Center for Testing and Certification of Quality of Goods of North Maluku Province needs the assistance of the National Standardization Agency as a facilitator to prepare the accreditation process because it does not have personnel who understand the requirements of the accreditation process. So it uses process consulting as a strategy to develop its testing laboratory. This study aims to analyze and describe the implementation of the consultation process for accreditation and the supporting and inhibiting factors in the consulting process for developing this testing laboratory. This study used a qualitative research method with a descriptive approach through interviews, observation, and documentation. The data analysis technique used is Miles and Huberman's interactive model (2014).
This research focuses on diagnosing problems, solutions from consultants, participation of organizational members, communication between consultants and clients, and commitment of organizational members in the consulting process. With research findings, among others; 1) diagnosis of the problem, namely the testing laboratory personnel do not understand the requirements of SNI ISO/IEC 17025:2017 which may affect its implementation, are not eligible for accreditation based on the requirements of SNI ISO/IEC 17025:2017, and incomplete quality documents; 2) solutions based on problem diagnosis, namely completing the stages of the accreditation preparation process, compiling quality documents according to the requirements of SNI ISO/IEC 17025: 2017, and developing human resources for testing laboratory personnel; 3) participation of members of the organization, namely the limited participation of members of the organization which causes less practical application of the requirements of SNI ISO/IEC 17025:2017, indifferent behavior of members of the organization, limitations in terms of the authority of members of the organization to participate in the consultation process for the preparation of accreditation of testing laboratories; 4) communication between the consultant and the client that is carried out openly, the ineffectiveness of communication between the facilitators of the National Standardization Body during the implementation of the consulting process takes place, and the lack of communication between personnel; 5) the commitment of organizational members, namely the success of the consultation process depending on organizational commitment found in the consultation of the accreditation preparation process for the UPTD testing laboratory for Testing and Certification of Quality of Goods of North Maluku Province, namely the success of the consultation on the preparation process for laboratory accreditation depends on the commitment of organizational members and the enthusiasm of organizational members. Supporting factors in the consulting process for accreditation of testing laboratories, namely internal supporting factors, namely realizing their backwardness compared to other BPSMB testing laboratory facilities; leadership spirit; willingness to learn personnel and external supporting factors, namely the regulations of the National Standardization Agency; consultant objectivity as an internal supporting factor; and the signing of the collaboration with the head of the North Maluku Province Industry and Trade Office. The inhibiting factors are the internal inhibiting factors, namely the unclear goals of the organization; UPTD Center for Goods Quality Testing and Certification of North Maluku Province depends on the assistance of consultants; office facilities of the UPTD Center for Goods Quality Testing and Certification of North Maluku Province; and has not yet carried out an evaluation and follow-up on the stalled accreditation process consultations and external inhibiting factors, namely the limited budget for consulting the accreditation preparation process; and internet connection.
The advice given by the author is to maintain cooperation with BSN to assist in the process of accreditation of testing laboratories so that they meet the standard requirements of SNI ISO/IEC 17025:2017; stipulate an organizational structure with functional positions of supervisor and taker officer; ensure laboratory personnel meet educational requirements and technical abilities relevant to their work, by recruiting new staff through the CPNS or PPPK tests; improve laboratory facilities, such as a stable supply of electricity and water, by using a generator set and water reservoirs, and calibrate test equipment regularly; compile quality documents in accordance with SNI ISO/IEC 17025: 2017 standards, which include management principles, documentation and management systems, document control, improvement, corrective actions, internal audits, and management reviews; improve the quality of human resources by providing technical training, technical guidance, and internships to testing laboratory personnel; increasing staff participation, communication and commitment by increasing awareness and education, providing clear responsibilities, maintaining open and transparent communication, providing rewards and recognition, and providing coaching and support; evaluate stalled processes and identify further improvement steps; create a vision and mission on testing with a focus on quality control, improvement of quality standards, support for development and innovation, and increase awareness and knowledge; improve office facilities, such as procuring new air conditioners, to ensure the comfort of technical guidance participants; arrange adequate budget requirements to meet accreditation requirements, including transportation costs, honorarium for BSN facilitators, human resource development, technical training, apprenticeships, equipment calibration, and operational costs; consider using multiple connections or a combination of wired and wireless connections for a smooth internet connection.
2023155 | TES 370.15 ANG k 2023 k.1 | Fadel Muhammad Resource Center (Ilmu Sosial) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain