Texts
Perencanaan Pembangunan Desa Dalam Rangka Pembangunan Berkelanjutan: Studi di Kecamatan Alok Kabupaten Sikka
Marianus Mario Belawa Keraf, Program Studi Magister Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang, Perencanaan Pembangunan Desa Dalam Rangka Pembangunan Berkelanjutan (Studi di Kecamatan Alok Kabupaten Sikka); Komisi Pembimbing: Ketua: Dr. Bambang Santoso Haryono, MS., Anggota: Dr. Ike Wanusmawatie, S.Sos., M.AP.
Perencanaan merupakan salah satu tahapan kegiatan pembangunan di desa. Kegiatan perencanaan pembangunan desa diharapkan bisa menyelesaikan berbagai permasalahan pembangunan desa. Dengan perencanaan pembangunan desa yang tepat maka pelaksanaan kegiatan pembangunan di desa menjadi lebih baik, berkeadilan, dan berkesinambungan atau berkelanjutan. Perencanaan pembangunan desa yang berkelanjutan berarti kegiatan perencanaan pembangunan yang memastikan bahwa proses perencanaan pembangunan desa memperhatikan aspek – aspek dalam pembangunan berkelanjutan seperti aspek ekonomi, sosial dan lingkungan hidup.
Tujuan penelitian perencanaan pembangunan desa yang berkelanjutan adalah mendeskripsikan dan menganalisis proses perencanaan pembangunan desa dan capaian perencanaan pembangunan desa yang berkelanjutan di Kecamatan Alok Kabupaten Sikka. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep dan kajian teori tentang administrasi publik, pembangunan, perencanaan, perencanaan pembangunan, pembangunan berkelanjutan, konsep desa, dan pemerintahan desa. Teori yang digunakan dalam menetapkan fokus penelitian menggunakan konsep atau teori Firmansyah dan Mahardhika (2018) tentang proses perencanaan dan konsep pendekatan pembangunan berkelanjutan sosial budaya oleh Mahi dan Trigunarso (2017).
Proses perencanaan pembangunan dimulai dengan tahapan penetapan tugas dan tujuan, mengobservasi dan menganalisa, mengadakan kemungkinan – kemungkinan, membuat sintesa, dan menyusun rencana. Sementara itu, pendekatan pembangunan berkelanjutan sosial budaya dalam pencapaian pembangunan yang berkelanjutan di desa memiliki sasaran yaitu kesadaran dan partisipasi masyarakat, memperkuat peranan dan status wanita, mendorong partisipasi masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan, stabilitas penduduk yang mensyaratkan komitmen politik yang kuat, mempertahankan keanekaragaman budaya dan mengakui serta menghargai sistem sosial dan budaya, meningkatkan kualitas, efektivitas, dan lingkungan keluarga ke arah yang lebih baik, dan memenuhi kebutuhan dasar manusia dengan memerangi kemiskinan dan mengurangi kemiskinan absolut. Dalam proses perencanaan pembangunan dan pendekatan keberlanjutan sosial budaya, peneliti mendeskripsikan dan menganalisis tahapan penyusunan RPJM Desa dan RKP Desa.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data penelitian dikumpulkan dengan cara wawancara, dokumentasi dan observasi. Data dianalisis sesuai dengan teori Miles dan Huberman dalam Afrizal (2019) yakni kodifikasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian
viii
menunjukkan bahwa proses perencanaan pembangunan desa dalam rangka pembangunan berkelanjutan di Kecamatan Alok belum berjalan baik dan sesuai dengan harapan dan tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
Proses perencanaan pembangunan desa yang dimulai dengan tahapan penetapan tugas dan tujuan, mengobservasi dan menganalisa, mengadakan kemungkinan – kemungkinan, membuat sintesa, dan menyusun rencana dengan menganalisis tahapan penyusunan RPJM Desa dan RKP Desa belum terlaksana sesuai harapan dalam pencapaian pembangunan yang berkelanjutan. Hal ini terjadi karena pelaksanaan dan proses perencanaan pembangunan desa dilakukan hanya untuk memenuhi syarat regulasi dan dilaksanakan secara formalitas saja. Sasaran pembangunan berkelanjutan sosial budaya tidak bisa diimplementasikan guna pencapaian perencanaan pembangunan desa yang berkelanjutan sebab dipengaruhi beberapa faktor antara lain keterlibatan atau partisipasi masyarakat yang rendah, pengambilan keputusan di dominasi elit desa, sumber daya manusia yang terbatas, dan peningkatan kualitas hidup dinilai secara ekonomi dan sosial dengan tidak memperhatikan kualitas lingkungan hidup. Salah satu sasaran yang terlaksana dengan baik dalam pembangunan berkelanjutan sosial budaya adalah pemenuhan kebutuhan dasar dengan memerangi kemiskinan dan mengurangi kemiskinan absolut.
Kesimpulan dari hasil penelitian kegiatan perencanaan pembangunan desa dalam rangka pembangunan berkelanjutan di Kecamatan Alok ialah proses pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan desa yang berkelanjutan belum terlaksana dengan baik. Hal disebabkan beberapa hambatan seperti partisipasi masyarakat yang rendah, pengambilan keputusan yang didominasi elit desa, keterbatasan sumber daya manusia dan ketidakseimbangan pilar pembangunan berkelanjutan. Sementara itu, salah satu pendekatan pembangunan berkelanjutan yang bisa terlaksana dengan baik adalah pemenuhan kebutuhan dasar manusia untuk mengurangi dan menekan angka kemiskinan. Hal itu terjadi karena komitmen dan tanggung jawab dari seluruh unsur masyarakat desa termasuk juga aparatur pemerintahan desa dan BPD. Saran yang dapat diberikan untuk mewujudkan perencanaan pembangunan desa yang berkelanjutan yaitu diperlukan kolaborasi dan kerjasama dari semua pihak yang terlibat dalam perencanaan pembangunan desa yaitu pemerintah desa dan perangkatnya, BPD, dan masyarakat desa dalam rangka membantu meningkatkan kualitas proses perencanaan pembangunan desa untuk pencapaian perencanaan pembangunan desa yang berkelanjutan. Selain itu, penguatan dan peningkatan kapasitas aparatur desa, BPD dan masyarakat desa juga diperlukan, hal itu dapat dilakukan dengan pelatihan dan bimbingan teknis tentang tahapan proses perencanaan pembangunan desa dengan tujuan menciptakan perencanaan pembangunan desa yang berkelanjutan dengan memperhatikan aspek atau pilar pembangunan berkelanjutan yaitu pilar ekonomi, sosial dan lingkungan.
Marianus Mario Belawa Keraf, Master of Public Administration Study Program, Faculty of Administrative Sciences, Brawijaya University Malang, Village Development Planning in the Context of Sustainable Development (Study in Alok District, Sikka Regency); Advisory Commission: Chairman: Dr. Bambang Santoso Haryono, MS., Members: Dr. Ike Wanusmawatie, S.Sos., M.AP.
Planning is one of the stages of development activities in the village. Village development planning activities are expected to solve various village development problems. With proper village development planning, the implementation of development activities in the village will be better, just, and sustainable or sustainable. Sustainable village development planning means development planning activities in the village which ensures that the village development planning process pays attention to aspects of sustainable development such as economic, social and environmental aspects.
The objective of sustainable village development planning research is to describe and analyze the village development planning process and the achievements of sustainable village development planning in Alok District, Sikka Regency. The concepts used in this study are concepts and theoretical studies on public administration, development, planning, development planning, sustainable development, village concepts, and village governance. The theory used in determining the research focus uses the concept theory of Firmansyah and Mahardhika (2018) regarding the planning process and the concept of a social- cultural sustainable development approach by Mahi and Trigunarso (2017).
The development planning process begins with the stages of setting tasks and objectives, observing and analyzing, making possibilities, making synthesis, and drawing up plans. Meanwhile, the socio-cultural sustainable development approach in achieving sustainable development in villages has targets, namely community awareness and participation, strengthening the role and status of women, encouraging local community participation in decision- making, population stability that requires strong political commitment, maintaining cultural diversity and recognizing and respecting social and cultural systems, improving the quality, effectiveness and environment of the family in a better direction, and meeting basic human needs by fighting poverty and reducing absolute poverty. In the process of development planning and socio-cultural sustainability approaches, researchers describe and analyze the stages of preparing the Village RPJM and Village RKP.
This research uses a descriptive qualitative method. Research data were collected using interviews, documentation and observation. Data were analyzed according to the theory of Miles and Huberman in Afrizal (2019), namely data codification, data presentation, and conclusion/verification. The results of the study indicate that the village development planning process in the context of sustainable development in Alok District has not gone well and is in line with the expectations and goals of sustainable development.
x
The village development planning process which begins with the stages of setting tasks and objectives, observing and analyzing, making possibilities, synthesizing, and formulating plans by analyzing the stages of preparing the Village RPJM and Village RKP has not been implemented as expected in achieving sustainable development. This happens because the implementation and process of village development planning are carried out only to fulfill regulatory requirements and are carried out formally. The goal of socio-cultural sustainable development cannot be implemented to achieve sustainable village development planning because it is influenced by several factors including low community involvement or participation, decision-making dominated by village elites, limited human resources, and an increase in the quality of life assessed economically and socially regardless of environmental quality. One of the well-implemented targets in socio-cultural sustainable development is the fulfillment of basic needs by fighting poverty and reducing absolute poverty.
The conclusion from the research results of village development planning activities in the context of sustainable development in Alok District is that the process of implementing sustainable village development planning activities has not been carried out properly. This is due to several obstacles such as low community participation, decision-making which is dominated by village elites, limited human resources and an imbalance in the pillars of sustainable development. Meanwhile, one approach to sustainable development that can be implemented properly is meeting basic human needs to reduce and suppress poverty. This happened because of the commitment and responsibility of all elements of the village community, including village government officials and BPD. Advice that can be given to realize sustainable village development planning is that collaboration and cooperation are needed from all parties involved in village development planning, namely the village government and its apparatus, BPD, and village communities to help improve the quality of the village development planning process to achieve village development planning sustainable. In addition, strengthening and increasing the capacity of village apparatus, BPD and village communities is also needed, this can be done with training and technical guidance on the stages of the village development planning process to create sustainable village development planning by paying attention to aspects or pillars of sustainable development, namely the economic pillar, social and environmental.
202397 | TES 307.1 KER p 2023 k.1 | Fadel Muhammad Resource Center (Ilmu Sosial) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain