Texts
Implementasi Kebijakan Pembangunan Desa Wisata Berkelanjutan: Studi kasus destinsi wisata penyangga zona Kawah Ijen Desa Adat Osing Kemiren Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi
Latar belakang penelitian ini perlunya pembangunan pariwisata yang
mengedepankan aspek keberlanjutan. Sehingga diwujudkan dalam pembangunan
desa wisata. Sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Banyuwangi Nomor 1 Tahun
2017 Tentang Desa Wisata pembangunan pariwisata diwujudkan lebih
berkelanjutan. Mengedepankan aspek perekonomian, adat dan budaya, serta
lingkungan. Meskipun terbentuknya kebijakan pembangunan desa wisata ini masih
menyebabkan permasalahan lingkungan seperti terkikisnya lahan produktif,
meningkatnya sampah akibat kegiatan wisata di Desa Adat Osing Kemiren.
Sehingga perlu dilakukan penelitian terkait implementasi kebijakan pembangunan
desa wisata berkelanjutan.
Penulisan tesis dengan judul Implementasi Kebijakan Pembangunan Desa
Wisata Berkelanjutan (Studi Kasus Destinasi Wisata Penyangga Zona Kawah Ijen
Desa Adat Osing Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi). Rumusan
masalah dalam penelitian ini: Mengapa pembangunan desa wisata di Desa Adat
Osing Kemiren tidak memerhatikan aspek keberlanjutan dan aspek kelestarian
lingkungan? Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui, mengidentifikasi, dan
menganalisis penyebab pembangunan desa wisata di Desa Adat Osing Kemiren
tidak memerhatikan aspek keberlanjutan lingkungan dan kelestarian lingkungan.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode
pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Dengan melakukan enam langkah pengujian
keabsahan data penelitian kualitatif (Creswell, 2019). Hasil temuan di lapangan menunjukkan bahwa pembangunan desa wisata
mampu memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat, serta
terlestarinya kebudayaan masyarakat. Namun permasalahan lingkungan masih
terjadi di Desa Adat Osing Kemiren. Terikikisnya lahan produktif akibat adanya
pembangunan amenitas dan akomodasi wisata di lahan produktif. Kemudian
meningkatnya jumlah sampah dan tidak terkelola dengan baik akibat kegiatan
wisata. Dari berbagai aspek implementasi kebijakan pembangunan desa wisata
berkelanjutan yang terjadi, apabila dianalisis berdasarkan model implementasi
kebijakan Grindle (1980) bahwasannya implementasi kebijakan dapat dipengaruhi
oleh konten dan konteks kebijakan. Maka implementasi kebijakan pembangunan
desa wisata berkelanjutan belum optimal. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal
yakni perbedaan kepentingan aktor yang terlibat dalam implementasi kebijakan,
keberadaan lembaga dan penguasa yang kurang memerhatikan pelaksanaan
pembangunan desa wisata, serta kurangnya daya tanggap dan kepatuhan masyarakat Desa Kemiren.
The thesis with the title Implementation of Sustainable Tourism Village
Development Policy (Case Study of Ijen Crater Buffer Zone Tourism Destinations,
Osing Kemiren Traditional Village, Glagah District, Banyuwangi Regency). The
formulation of the problem in this research: Why does the development of a tourist
village in the Osing Kemiren Traditional Village not pay attention to sustainability
and environmental sustainability aspects? The aims of this study are: To find out,
identify, and analyze the causes of the development of a tourist village in the Osing
Kemiren Traditional Village not paying attention to aspects of environmental
sustainability and environmental sustainability.
The research method used is qualitative research with a case study approach.
Data collection techniques by means of observation, interviews, and
documentation. By carrying out six steps of testing the validity of qualitative
research data (Creswell, 2019).
xii
The findings in the field show that the development of tourist villages is able to
have a positive impact on the community's economy, as well as the preservation of
community culture. However, environmental problems still occur in the Osing
Kemiren Traditional Village. The erosion of productive land due to the construction
of amenities and tourist accommodation on productive land. Then the amount of
waste increases and it is not managed properly due to tourism activities. From
various aspects of the implementation of sustainable tourism village development
policies that occur, when analyzed based on the Grindle (1980) policy
implementation model it is clear that policy implementation can be influenced by
the content and context of the policy. So the implementation of sustainable tourism
village development policies has not been optimal. This is influenced by several
things, namely the different interests of the actors involved in implementing the
policy, the existence of institutions and authorities who pay little attention to the
implementation of tourism village development, and the lack of responsiveness and
compliance of the people of Kemiren Village.
202373 | TES 338.48 AKB i 2022 k.1 | Fadel Muhammad Resource Center (Ilmu Sosial) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain