Texts
PERSEPSI BIROKRAT TERHADAP PRINSIP-PRINSIP ENTERPRENEURIAL GOVERNMENT DALAM RANGKA OPTIMALISASI PELAYANAN PUBLIK
Di masa depan pemerintah sudah terlalu besar untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan kecil tetapi terlalu kecil untuk dapat menyelesaikan semua permasalahan yang dihadapi masyarakat. pemerintah akan menghadapi masyarakat yang semakin cerdas (knowledge based community). menyikapi hal tersebut pemerintah harus mengubah cara pandang, perilaku dan caranya mengelola sektor publik ini secara modern. perkembangan paradigma baru administrasi publik dengan new public management-nya (1980) sampai pada usaha Osborne dan Gaebler (1992) dengan karyanya yang monumental melahirkan konsepnya "reinventing Government" yang telah menawarkan bentuk dan cara pengelolaan sektor publik dengan mengadopsi prinsip, semangat dan spirit enterpreneurial (kewirausahaan). penerapan konsep ini membutuhkan arah yang jelas dan political will yang kuat dari pemerintah dan dukungan masyarakat sehingga fungsi pemerintah dalam rangka optimalisasi pelayanan publik dapat terwujud. penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis perspektif birokrat pemerintah kota Ambon dalam menerima dan memahami konsep enterpreneurial government dan untuk memahami faktor-faktor yang menjelaskan pemahaman dan sikap birokrat pemerintah kota ambon dalam menerima konsep enterpreurial government tersebut. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data kuesioner (angket), wawancara, observasi dan dokumentasi. sebagai sumber data dan informasinya adalah birokrat-birokrat dilingkungan SKPD pemerintah kota Ambon dengan menggunakan purposive sampling.
20191711 | TES 352.63 SUY p 2012 k.1 | Fadel Muhammad Resource Center (Ilmu Sosial) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain