Texts
MODEL PELAYANAN TERPADU PERLINDUNGAN KORBAN KEKERASAN PADA PEREMPUAN: Studi Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Surabaya dalam Perspektif Now Public Service
Pelayanan Publik di Indonesia yang masih belum dapat memberikan kepuasan bagi warga negaranya menjadi isu sentral pada dekade ini. Tuntutan masyarakat memaksa pemerintah, swasta, maupun lembaga-lembaga masyarakat untuk melakukan perbaikan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas. Hal ini sejalan dengan persoalan yang mendapat perhatian serius dari gerakan hak asasi manusia sejak era reformasi hingga kini adalah kekerasan rumah tangga(KDRT), khususnya kekerasab yang dilakukan suami terhadap istri dan yang dilakuan oleh orang tua kepada anak. Sehubungan dengan kecendrungan meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak (KtP/A) di berbagai daerah, termasuk di Surabaya yang setiap tahunnya meningkat sekitar 80% pemerintah kota Surabaya membentuk PPTP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak. Namun pengadaan layanan cendrung terbatas pada satu bidang keahlian tertentu saja. Praktik seperti ini berkaitan dengan keterbatasan sumber daya manusia, sumber daya finansial, ego sectoral, kecendrungan menyikapi layanan persial. Penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif serta teknik penarikan informan secara purposisive melalui tahapan analisa data collection condensation, display, conclusions,: drawing/veriflying adalah untuk menjawab perumusan masalah; " bagaimana penyelenggaraan pelayanan publik di PPTP2A kota Surabaya dalam persfektif New Public Service.
20190641 | DIS 352.63 WAH m 2018 k.1 | Fadel Muhammad Resource Center (Ilmu Sosial) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain