Jangan Percaya dengan Pesan-pesan yang Atas Namakan Pejabat Universitas
Sehubungan dengan maraknya percobaan penipuan melalui pesan singkat (SMS) yang dikirimkan kepada sivitas akademika FIA UB, dengan ini kami sampaikan bahwa pesan-pesan yang mengatasnamakan pejabat di lingkungan FIA UB maupun Universitas Brawijaya, yang biasanya berisi undangan kepada penerima pesan untuk menghadiri suatu acara di Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), adalah tidak benar.
Untuk mengklarifikasi pesan-pesan tersebut, berikut cara mencegahnya, berikut kami sampaikan himbauan dari Koordinator Kehumasan PSIK FIA UB.
==========================================
Yth. Sivitas Akademika FIA UB, khususnya Mahasiswa,
Sesekali ada informasi tentang percobaan penipuan melalui SMS yang saya terima. Biasanya isi berita berupa perintah untuk menghubungi seorang pejabat tertentu, baik di fakultas maupun rektorat, karena penerima SMS mendapat undangan untuk hadir di Dikti (Kemenristekdikti).
Percobaan penipuan semacam ini hendaknya teman2 sikapi dengan tenang dan akal pikiran yang jernih. Kalau teman2 tahu, dengan sedikit ilmu bahasa saja, kita bisa tahu apakah betul SMS ini dikirim oleh beliau atau orang lain yang punya niat jahat.
Seperti pada kasus yang baru2 ini menimpa salah seorang teman kita di Prodi Pariwisata. Lihat gambar di bawah ya. Ini jelas2 SMS penipuan. Coba amati poin2 ini:
1. SMS ini mengaku dikirimkan oleh “Bpk. Dr. M.R. Khairul Muluk”. Yah, memang benar beliau adalah Pembantu Dekan I kita saat ini. Tapi perhatikan:
1.1. Tidak mungkin Pak Muluk menyebut diri beliau sendiri dengan Bapak Dr. M.R. Khairul Muluk, yang di SMS ini ditulis dng cara “Bpk.Dr.M.R.Khairul Muluk”.
1.2. Cara penulisan nama beliau, dan juga nama Dekan kita Pak Prof Bambang Supriyono yang tanpa spasi setelah titik menunjukkan bahwa penulis bukan orang yang berpendidikan tinggi. Ingat: Kualitas diri seseorang bisa dilihat dari bahasa yang ia ucapkan/tuliskan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin baik tata cara berbahasanya: dari segi isi, struktur organisasi, tata bahasa, dan meta-teks (penggunaan tanda baca, dst.).
2. Struktur penulisan SMS ini tidak wajar. Karena SMS yang alami biasanya diawali dengan panggilan kepada penerima SMS. Misalnya, “Mas Abdi” atau “Bapak” (jika kepada orang yang lebih tua). Sementara SMS ini langsung menyebutkan “Saya Bpk Dr … dst”. Patut dicurigai ini adalah SMS buatan mesin utk mengirim SMS ke banyak orang sekaligus dengan nama pengirim yang berbeda2 (aplikasi SMS Gateaway).
3. Jika memang ada undangan Dikti kepada mahasiswa, pastilah:
3.1. Disampaikan secara resmi dalam bentuk surat tertulis kepada yang bersangkutan. Biasanya berupa disposisi dari Dekan kepada struktur organisasi di bawahnya hingga sampai kepada mahasiswa yang dituju.
3.2. Biasanya akan disampaikan lewat Staf PD I, atau Kajur dan Kaprodi, atau setidaknya Kasubag Akademik yang berhubungan langsung dengan mahasiswa.
Setidaknya 3 tanda2 yang terlihat jelas inilah yang bisa membuktikan bahwa SMS ini adalah SMS penipuan. Teman2 jangan langsung silau dengan penyebutan “nama2 besar” dalam SMS tsb. Krosceklah dulu dengan pihak yang berwenang di fakultas. Baru putuskan apakah betul kabar tsb perlu ditindaklanjuti atau tidak.
Terima kasih. ?
Aulia Luqman Aziz
Koord. Kehumasan PSIK FIA UB