Padukan Teknologi Modern dalam Ilmu Perpustakaan dan Kearsipan
Masyarakat pada jaman dulu hanya mengenal andong, dokar, atau becak sebagai alat transportasi utama. Namun berkat pengaruh besar perkembangan teknologi, kini masyarakat banyak mengandalkan taksi daring seperti Grab, Uber, maupun GoCar. Demikian halnya dengan bidang ilmu perpustakaan dan kearsipan, yang pastinya tidak dapat lepas dari pengaruh teknologi kekinian. Lalu seperti apa integrasi antara kecakapan perpustakaan dan kearsipan dengan teknologi terbaru?
Pertanyaan itu menjadi salah satu bagian diskusi yang menarik dalam Seminar Internasional bertajuk “The Roles of Archives and Libraries in Nation Building: An Information Governance Perspective”. Kegiatan tingkat internasional itu merupakan agenda rutin tahunan Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) dalam rangka pengayaan keilmuan. Dalam acara yang dihelat di Aula Gedung A FIA UB Lantai 4 itu, dihadirkan tiga orang pembicara dari tiga negara, masing-masing Sherwood Wilson McCaskie (Head of Archive & Information Department, Caribbean Broadcasting Corporation, Barbados), Putu Laxman Pendid PhD (Peneliti dari Royal Melbourne Information Technology University, Australia), dan Dr Ratih Nur Pratiwi MSi (Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan FIA UB).
Dalam sambutannya, Dekan FIA UB Prof Dr Bambang Supriyono mengutarakan pentingnya penyelenggaraan kegiatan ini. Menurut Dekan, kearsipan dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di dalamnya dalam urusan administrasi negara dan administrasi bisnis, baik sektor pemerintahan maupun swasta. Dekan berharap peserta yang terdiri dari mahasiswa dan pegiat perpustakaan dan kearsipan dapat menciptakan inovasi-inovasi baru pada bidangnya dengan memanfaatkan teknologi. “Perkembangan teknologi tak terelakkan lagi. Maka bidang perpustakaan dan kearsipan harus memanfaatkan ini untuk pengembangan yang lebih baik,” ujar Dekan.