Kemas Ulang Kopi Bumdes Tamansari Oleh Doktor Mengabdi UB
Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya (UB), Doktor Mengabdi yang merupakan program rutin dari para dosen S3 kembali dilaksanakan. Kali ini, lima Doktor UB dari berbagai disiplin ilmu menerapkan hasil-hasil pengembangan keilmuan dalam hal percepatan pembangunan wilayah perdesaan berbasis kawasan dan pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Disinilah Doktor mengabdi UB berfokus pada pengembangan sistem kelembagaan dan diversifikasi BUMDes, salah satunya potensi yang dimiliki oleh Desa Tamansari.
Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi ini memiliki berbagai potensi, diantaranya mempunyai banyak tempat penginapan hingga Café sebagai pendukung wisata Kawah Ijen. Potensi tersebut dikelola langsung oleh masyarakat desa, yang sebagian besar menjadi unit Badan Usaha Milik Desa.
Potensi lain di desa Tamansari adalah produk pertanian berupa kopi. Namun, produk kopi Taman Sari tersebut belum menjadi produk unggulan pendukung kawasan wisata sehingga belum banyak diketahui masyarakat luas. Hal tersebut juga disebabkan oleh karena belum ada sistem pengolahan pasca panen sehingga kualitas rendah. Disamping belum memadainya sistem pemasaran kopi yang ada di Tamansari.
Dijelaskan oleh Ketua program Doktor Mengabdi, Dr. Mohammad Nuh, M.Si, para tim Doktor Mengabdi ini melakukan pengembangan kelembagaan dan pengelolaan produk kopi pasca panen kepada para penduduk sekitar.
“Kami melakukan pembekalan bagi pengurus BUMDES dan Kelompok Tani kopi tentang pengolahan kopi pasca panin, kualitas packaging, dan pemasaran secara online,” jelas Doktor dari Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) ini.
Dengan program Doktor Mengabdi ini, tiap doktor memberikan pelatihan dan pendampingan sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing. Doktor Fakultas Teknik Pertanian (FTP) melatih cara pengelolaan pertanian dan pasca panen kopi. Ada lima kelompok tani di Tamansari yang diajarkan proses mengolah kopi. Doktor Fakultas Ilmu Komputer (Filkom) melatih cara branding dan pemasaran kopi.
“Sedangkan untuk pengemasan kopi dilatih doktor dari Fakultas Teknik (FT). Doktor Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) menangani kualitas kopi. Sementara dari Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) melatih sistem keuangan BUMDES mulai dari menggunakan sistem keuangan melalui online yang bisa memantau keuangan secara tepat waktu,” tambahnya.
Lebih lanjut, melalui acara launcing produk kopi Bumdes Tamansari dengan kemasan baru yang diadakan pada Sabtu lalu (1/12), Nuh berharap ada peningkatan kualitas produk kopi BUMDes Tamansari sehingga dapat dikenal masyarakat luas sehingga menjadi produk unggulan yang mendatangkan keuntungan ekonomi bagi masyarakat.