Himabis Resik-Resik Malang, Malang Makin Apik
Agenda tahunan Himpunan Mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis (Himabis) FIA UB bertajuk “October Project” telah diadakan lagi pada tahun ini. Termasuk dalam rangkaian acaranya adalah program “Resik-Resik Malang” pada tanggal 11 Oktober dan “Expo & Live Music” pada tanggal 12 dan 13 Oktober di area belakang Samantha Krida Universitas Brawijaya. Acara October Project pada tahun ini bertemakan “Your Tomorrow Starts From Now”.
Kampanye peduli lingkungan sekaligus promo rangkaian acara
Acara Resik Malang merupakan bentuk aksi peduli lingkungan yang ditunjukkan dengan menandatangani petisi Save Hutan Kota Malabar dan membersihkan sampah-sampah yang berserakan disepanjang jalan Ijen pada saat Car Free Day. “Tujuan adanya resik malang ini yaitu untuk mengajak masyarakat agar hidup sehat dan mencintai kebersihan lingkungannya”, ujar Devytri, event director October Project. Para panitia melakukan kampanye dengan membuang sampah pada kantong-kantong yang sudah disediakan.
Anggota Himabis sedang kampanye membuang sampah di tempat sampah
Komunitas Suar Malabar yang akhir-akhir ini gencar menyuarakan penolakan terhadap revitalisasi Hutan Kota Malabar dengan #savehutankotamalabar juga ikut berpartisipasi dalam acara Resik Malang ini. “Hutan kota Malabar itu mau direvitalisasi atau dibuat branding perusahaan?”, ujar Sabib, anggota komunitas Suar Malabar. Selain itu, komunitas lain yang ikut memeriahkan acara ini adalah komunitas Earth Hour Malang yang memberikan materi tentang pengelolaan sampah. Disamping pemberian materi tentang pengelolaan sampah, Earth Hour Malang juga sekaligus memberi clue terhadap peserta yang mengikuti games amazing race yang diadakan oleh panitia. Games ini diikuti oleh Himpunan Teknik Lingkungan, Himapar, HMPIP, dan Earth Hour Malang.
Acara Resik-Resik Malang ini ditutup dengan pengumuman pemenang games amazing race dan penampilan band dari Suar Malabar yang juga membagikan CD gratis yang berisi kompilasi lagu mereka. Ddi akhir penampilannya, mereka berpesan untuk senantiasa bersyukur pada segala modal kehidupan. “Berterimakasihlah pada segala yang memberikan kehidupan”, seru mereka.
Tim Liputan:
Artikel: Amalia Indri
Foto: Amalia Indri
