Dua Tim Mahasiswa FIA UB Lolos ke International Business Model Competition 2016
Kabar gembira datang dari Amerika Serikat. Dua tim yang digawangi oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) dinyatakan lolos seleksi dan berhak mengikuti ajang International Business Model Competition (IBMC) 2016. Dua tim tersebut adalah Beetech, yang beranggotakan Muhammad Ilham Akbar, Satrio Tegar Sadewo, Ani Atul Arif, dan Allan Dwi Pranata, dan LocKay, yang beranggotakan Rangga Arya Wibowo, Ayu Dyah Hapsari, dan Alfida Ayu Fitria. Ajang kompetisi pemodelan bisnis paling bergengsi sedunia tersebut rencananya akan dihelat pada 29-30 April 2016, bertempat di Microsoft Campus, Redmund, Washington DC, Amerika Serikat.
Dinyatakan dalam surat elektronik yang diterima oleh masing-masing tim bahwa seleksi yang dilakukan sangat ketat. Proses seleksi melibatkan empat orang juri independen yang memberikan penilaian secara obyektif terhadap semua pendaftar. Dan hasilnya, tim dari FIA UB terpilih untuk mengharumkan nama Universitas Brawijaya di antara deretan nama besar kampus lainnya, seperti University of Queensland, Brigham Young University, University of British Columbia, dan Saint Mary’s University.
Brillyanes Sanawiri, pendamping tim Beetech dan Lockay, menceritakan bahwa tim asuhannya lolos karena mengikuti seleksi melalui jalur At-Large Round. Brilly, panggilan akrabnya, menjelaskan setidaknya ada dua jalur untuk mengikuti IBMC. “Beberapa kampus menyelenggarakan babak kualifikasi untuk area regionalnya masing-masing, seperti Japan Business Model Competition untuk kawasan Asia Timur dan Espriex Business Model Competition yang diselenggarakan oleh FIA UB untuk kawasan ASEAN. Selain itu, panitia IBMC juga membuka pendaftaran lewat jalur At-Large Round ini,” jelas dosen FIA UB ini.
Lebih lanjut Brilly menjelaskan bahwa Beetech dan Lockay sebenarnya telah mencoba untuk masuk babak final IBMC melalui Espriex Business Model Competition pada Februari lalu. Hanya saja, pencapaian keduanya saat itu belum cukup untuk mengantongi tiket ke Amerika Serikat. “Saat itu mereka menempati posisi ke-5 dari seluruh finalis, sementara kami hanya mengirimkan juara pertama saja untuk mewakili ASEAN di IBMC. Akhirnya, Beetech dan Lockay kami dorong untuk masuk lewat At-Large Round dan ternyata lolos,” ungkap pria yang juga akan menjadi salah satu pembicara dalam rangkaian konferensi yang diadakan bersamaan dengan IBMC nanti.
Selanjutnya, Beetech dan Lockay akan bertanding dengan 46 tim lainnya dari seluruh dunia di babak final IBMC di Amerika Serikat akhir bulan nanti. Seluruh kebutuhan akomodasi rencananya akan ditanggung oleh sponsor dan universitas.
Artikel: Aulia Luqman Aziz