BPPM FIA UB Gelar Sosialisasi SIPP dan Program Ketahanan Buku 2017
Badan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (BPPM) Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) menggelar lokakarya dengan materi seputar peningkatan produktivitas ilmiah dosen, Senin (20/2). Kegiatan tersebut bertajuk “Sosialisasi Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (SIPP), Program Hibah Kompetisi (PHK) Ketahanan Buku 2017, dan Peningkatan Sitasi”.
Tiga pemateri hadir dalam acara yang dihelat di Ruang Seminar Gedung B Lantai 2 FIA UB itu. Yakni, Widodo PhD, selaku KKJF Penelitian LPPM UB, Dr Ir Ussy Andawayanti MS, sebagai Ketua Panitia PHK UB 2017, dan Sujarwoto PhD, dosen FIA UB yang berpengalaman menerbitkan artikel di jurnal internasional bereputasi. Sementara itu, bertindak sebagai moderator adalah Dr Mohammad Nuh MSi, yang juga sekaligus Ketua BPPM FIA UB.
Dalam sambutannya, Dekan FIA UB Prof Dr Bambang Supriyono MS memandang pentingnya acara ini bagi pengembangan karir para dosen. Dekan menyebut bahwa kehadiran para dosen diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dalam menulis artikel maupun buku ke depannya. “Kehadiran para dosen meskipun di hari perdana perkuliahan menunjukkan antusiasme para dosen untuk terus meningkatkan diri demi publikasi ilmiah yang berkualitas,” ujar Dekan.
Selain itu, Dekan juga bersyukur atas kehadiran ketiga pemateri yang berkompeten di bidangnya. Dekan menjelaskan bahwa kedua orang pemateri dari LPPM UB dan UB Press ini tak asing lagi bagi warga UB pada umumnya. “Misalnya Pak Widodo ini, beliau adalah penulis paling produktif di lingkungan Universitas Brawijaya,” imbuh Dekan.
Sementara itu, Dr Ir Ussy Andawayanti banyak menjelaskan seputar persyaratan dan tata cara mengikuti PHK Ketahanan Buku 2017 ini. Ussy menjelaskan bahwa semua dosen aktif berhak mengikuti program ini. Setiap proposal dan naskah yang lolos seleksi di UB Press akan mendapatkan insentif sebesar Rp 25 Juta dan pencetakan buku sebanyak 300 eksemplar. “Syaratnya, akhir Maret bapak dan ibu harus sudah menyerahkan proposal dan naskah buku sebanyak 40% dari minimal jumlah halaman, yakni 100 halaman. Nantinya akan ada proses seleksi dan review sebelum layak diterbitkan,” terang dosen Jurusan Teknik Pengairan ini.
Di sisi lain, Widodo PhD menjelaskan bahwa sistem SIPP yang baru dibangun ini akan memudahkan LPPM UB untuk menghitung jumlah publikasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh dosen UB. Diakui pihaknya, sejauh ini LPPM UB hanya berhasil mengidentifikasi 8% saja dari jumlah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. “Untuk itu, sistem berbasis online ini akan memudahkan kinerja LPPM UB ke depan dalam merapikan data penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” ujar Widodo.
Sementara itu, Sujarwoto PhD mengajak semua dosen untuk memiliki akun Google Scholar. Akun ini penting untuk mengetahui sejauh mana karya ilmiah setiap dosen pernah dikutip (sitasi) oleh penulis lain. “Jika memiliki Google Scholar, kita bisa mendeteksi sejauh mana perjalanan kita dalam mempublikasikan artikel,” ujar Sujarwoto yang pernah beberapa kali menerbitkan artikel di jurnal terindeks Scopus.
Tim Liputan:
Artikel/Foto: Aulia Luqman Aziz