Pendamping Mahasiswa Dalam ORKESTRA Bersama Anak-anak SLB Sumber Dharma Dalam Pentas Seni Bersama
Pendamping mahasiswa dalam ORKESTRA bersama anak-anak SLB Sumber Dharma dalam pentas seni bersama

Melalui ORKESTRA, FIA UB Kirimkan Perwakilan ke PIMNAS 2016

Di antara 31 tim mahasiswa dari Universitas Brawijaya yang akan berlaga di Pekan Ilmiah Mahasiswa (PIMNAS) 2016, Fakultas Ilmu Administrasi (FIA UB) berhasil mengirim satu tim ke Institut Pertanian Bogor, tuan rumah acara. Tim yang menamakan dirinya ORKESTRA itu diketuai oleh Wildan Avian Pratama (Administrasi Bisnis/FIA) dan diperkuat oleh Dodi Irawan (Psikologi/FISIP), Nadiya Maulidya (Kebidanan/FK), Anjang Feronica Putri (Ilmu Keperawatan/FK), dan Reny Rachmatika (Kebidanan/FK). Selama penyusuna proposal, ORKESTRA didampingi langsung oleh Ketua Program Studi Administrasi Bisnis Dr. Wilopo, M.AB.

ORKESTRA sendiri adalah sebuah singkatan yang merepresentasikan ide utama proposal pengabdian masyarakat mereka, yang kepanjangannya adalah Optimalisasi Kreativitas Seni Tuna Grahita. Ditemui oleh Tim PSIK FIA UB di Gedung B, Wildan menceritakan bahwa ide proposal ORKESTRA ini berasal dari keprihatinan mereka atas nasib anak-anak penyandang tuna grahita yang seringkali terpinggirkan di masyarakat. Menurutnya, anak-anak tuna grahita dipandang demikian karena belum terdeteksi potensi bakat mereka yang sebenarnya. “Menurut hasil kajian tim kami, anak-anak tuna grahita memang memiliki masalah pada otak kirinya, sehingga lemah secara akademik. Tapi tidak dengan otak kanannya. Sisi inilah yang berusaha kami eksplorasi,” ujarnya.

Pendamping mahasiswa dalam ORKESTRA bersama anak-anak SLB Sumber Dharma dalam pentas seni bersama

Pendamping mahasiswa dalam ORKESTRA bersama anak-anak SLB Sumber Dharma dalam pentas seni bersama

Tim ORKESTRA mewujudkan ide pengabdian mereka ini melalui kerjasama dengan SLB Sumber Dharma. Di sekolah khusus penyandang cacat yang terletak di kawasan Blimbing, Kota Malang itu, tim ORKESTRA melakukan pendampingan dan pengajaran beberapa ketrampilan seni kepada para penyandang tuna grahita. “Selama dua bulan di sana, kami mengajarkan drama pantomim, menari, menyanyi, kerajinan tangan, dan tilawah Al Quran. Semua dilakukan satu kali dalam seminggu, yakni di akhir pekan,” imbuhnya.

Ternyata, perjuangan mereka tidak sia-sia. Anak-anak tuna grahita yang mereka latih berhasil meningkatkan kembali rasa percaya dirinya di masyarakat. Ini terbukti dengan diraihnya prestasi dalam perlombaan antar SLB se-Kota Malang beberapa minggu yang lalu. “Anak-anak didik kami berhasil meraih juara di berbagai nomor lomba, mulai dari juara Harapan 1 hingga Juara 3 se-Kota Malang,” ujar mahasiswa angkatan 2015 ini.

Wildan bercita-cita kegiatan ini tidak hanya berlangsung dalam masa pengajuan proposal pengabdian masyarakat saja, tetapi juga berkelanjutan. Untuk itu, Wildan dan timnya telah membuka peluang bagi rekan-rekannya sesama mahasiswa yang berminat untuk turut dalam kegiatan tersebut. “Kami mengajak teman-teman mahasiswa kami untuk turut bergabung di gerakan ORKESTRA ini. Alhamdulillah, banyak di antara mereka yang secara sukarela bersedia melanjutkan inisiatif kami ini,” ujar Wildan di akhir wawancara.

 

Tim Liputan:

Artikel: Aulia Luqman Aziz & Swasta Priambada

Foto: Dokumentasi Pribadi