Studi Ekskursi, Himabis Kunjungi Sekolah Pariwisata di Bali

Studi Ekskursi Himabis 2015 diadakan pada tanggal 17-21 November 2015 dengan tujuan ke Surabaya dan Bali. Studi Ekskursi Himabis tahun ini diikuti oleh 80 peserta mahasiswa/i yang terdiri dari berbagai jurusan yang sebagian besar merupakan mahasiswa prodi administrasi bisnis, perpajakan, dan bisnis pariwisata. Pada tanggal 17 November 2015, seluruh peserta studi ekskursi berangkat menuju Surabaya dan memulai kunjungan awal di Kantor bea dan cukai juanda. Disana kita diberi materi tentang cara kerja, tujuan, tugas pokok, fungsi dan struktur kerja bea cukai dalam mengatur barang impor yang masuk dan juga penetapan tarif pajak yang dikenakan.

Pimpinan Bea Cukai Surabaya memberikan penjelasan seputar tugas dan fungsi lembaganya.

Pimpinan Bea Cukai Surabaya memberikan penjelasan seputar tugas dan fungsi lembaganya.

Rombongan SE Himabis di Kantor Bea Cukai Surabaya.

Rombongan SE Himabis di Kantor Bea Cukai Surabaya.

Kunjungan studi pun dilanjutkan ke Bursa Efek Indonesia kantor cabang Surabaya. Disana kami diberikan informasi mengenai tips, strategi, dan cara cepat menghasilkan uang melalui bermain saham. Kunjungan ke bursa efek ini cukup menarik dan  membuka pikiran kami tentang bagaimana cara menghasilkan uang secara cepat selain berbisnis yaitu dengan bermain saham. Namun, cara bermain saham tidak semudah yang  kami bayangkan, ternyata resiko yang ditimbulkan jika kita tidak memiliki strategi yang cerdas dapat merugikan dan jumlah kerugian yang terjadi bisa berdampak sangat besar. Oleh karena itu, dibutuhkan pelatihan training lebih lanjut untuk bermain saham secara cermat.

Sesampainya di pelabuhan Gilimanuk, waktu sudah menunjukkan pukul 7.00 dan kami pun segera bergegas melanjutkan perjalanan ke Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Internasional (STPBI)  yang berlokasi di Denpasar. Di sana, pimpinan dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bali memberikan presentasi mengenai profil sekolah, prodi-prodi yang ditawarkan dan juga peluang pekerjaan yang dapat diraih oleh  para mahasiswa/i lulusan STPBI.

Di STPBI, pembelajaran yang dilakukan lebih banyak ke praktek daripada teori sehingga para mahasiswa/i dibiasakan untuk terjun langsung ke dalam dunia kerja untuk mengetahui lingkungan sebenarnya dalam bekerja dan dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan pekerjaan.

Kunjungan di STPBI banyak menginspirasi mahasiswa/i Universitas Brawijaya karena STPBI tidak seperti kampus pada umumnya. Praktek perkuliahan yang dilakukan oleh STPBI sangatlah menyenangkan karena mereka banyak mengunjungi kota-kota lain untuk berwisata dan studi banding (latihan memasak, menjadi tour guide, dll). STPBI juga memiliki program bagi mahasiswa/i nya untuk melakukan magang di luar negeri dan juga  memperoleh double degree di Universitas lainnya.

Berikutnya, kami melanjutkan perjalanan ke Desa wisata adat Penglipuran di daerah Kubu, Bangli, Bali. Desa Penglipuran merupakan desa wisata yang cukup terkenal di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara karena kentalnya adat istiadat yang terdapat di dalamnya serta kerukunan dan kebersamaan masyarakat nya yang sangat menginspirasi. Desa Penglipuran juga memperoleh penghargaan kalpataru dari pemerintah.

Rombongan SE HImabis berfoto bersama.

Rombongan SE HImabis berfoto bersama.

 

Tim Liputan:

Artikel: Lubiana Mileva

Foto: Himabis FIA UB