Fadel Muhammad, Guru Besar Kewirausahaan Sektor Publik Pertama di Indonesia
Prof. Dr. Ir. H. Fadel Muhammad resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB) bidang Kewirausahaan Sektor Publik, pada Kamis (23/8/2018). Turut hadir dalam pengukuhan di antaranya Rektor UB Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, MS., Ketua Senat UB, Prof. Dr. Ir. Arifin, MS., dan para Guru Besar serta undangan dan keluarga dari Prof. Fadel. Pada kesempatan yang sama, Prof. Fadel juga berpidato tentang Peran Kewirausahaan Sektor Publik Model Fadel untuk Peningkatan Kualitas Kinerja Pemerintah Daerah di Gedung Widyaloka UB.
Prof. Fadel mengaku bangga dan bersyukur atas pencapaian guru besar di Universitas Brawijaya khususnya FIA UB. “Bidang yang saya tekuni masih terbilang baru di Indonesia, namun di luar negeri sudah banyak dikembangkan, yaitu kewirausahaan dalam pemerintahan,” jelas Fadel. Selain itu, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Periode 2009 – 2011 ini ingin menumbuh kembangkan bidang tersebut terutama diaplikasikan kepada sector Pemerintahan, baik Bupati maupun Gubernur.
Kinerja pemerintah yang baik menurut Fadel adalah mampu menjadikan rakyat mandiri dan menumbuhkan kepercayaan publik (public trust). Dengan pendekatan kewirausahaan, pengelolaan pemerintahan—terutama pemerintah daerah perlu diubah. “Hal yang paling utama adalah cara pandang terhadap pengelolaan APBD yang mana harus dilihat dan diperlakukan sebagai modal untuk menciptakan keuntungan publik berupa meningkatnya pendapatan dan kepercayaan rakyat,” imbuh Mantan Gubernur Gorontalo Periode 2001 – 2009 ini.
Dari pemikiran ini, Fadel mengembangkan pemikiran tentang kewirausahaan sektor publik. Hal Ini sejalan dengan sikap pemerintah yang menginginkan perbaikan pelayanan publik, terutama di tingkat pemerintah daerah sebagian besar masih belum baik. Hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), rata-rata nilai untuk pemerintah kabupaten dan kota seluruh Indonesia pada 2016 hanya 49,87. Sebanyak 425 pemerintah daerah atau 83% kabupaten dan kota kinerjanya masih masuk kategori nilai C (cukup atau minimal). Hasil penelitian Ombudsman Indonesia terkait kepatuhan terhadap UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, hasilnya tidak begitu baik. Sebanyak 39% dari total pemerintah provinsi memiliki tingkat kepatuhan rendah, sedangkan untuk pemerintah kabupaten/kota sebesar 65,75%.
Ada empat pesan penting yang disampaikan oleh Prof. Fadel, diantaranya Direkomendasikan pemerintah pusat untuk membuat peta jalan (road map) kewirausahaan sektor publik nasional yang dijadikan pedoman untuk menerapkan kewirausahaan sektor publik di lingkungan pemerintahan; Perlu ada kebijakan nasional kewirausahaan sektor publik yang memberi stimulan dan insentif kepada pemerintah daerah untuk melakukan inovasi dan terobosan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja daerahnya; Pemerintah perlu memberikan penghargaan kepada daerah yang mampu meningkatkan kualias kinerjanya; Output kewirausahaan sektor publik adalah apabila rakyat itu berpendapatan dan dukungan publik yang tinggi terhadap pemerintah (public trust).
Diakhir pidato ilmiahnya, ia juga memberikan saran kepada pemerintah untuk memiliki serangkaian inovasi dan terobosan kebijakan untuk mengubah praktik penyelenggeraan pemerintahan yang lebih baik
“Karakteristik daerah, visi kepala daerah, gaya kepemimpinan kepala faerah adalah faktor yang cukup berperan menentukan keberhasilan replikasi kewirausahaan sektor publik Model Fadel,” tukas Prof. Fadel.
Model Fadel sendiri adalah kumpulan teorema tentang pentingnya kewirausahaan untuk meningkatkan kualitas kinerja pemerintah daerah. Ada beberapa teorema yang telah dikaji olehnya, yaitu kapasitas manajemen kewirausahaan mempengaruhi secara signifikan terhadap kinerja pemerintah daerah; Budaya organisasi mempengaruhi secara signifikan terhadap kinerja pemerintah daerah; faktor endowment daerah mempengaruhi secara signifikan terhadap kinerja pemerintah daerah; faktor lingkungan makro mempengaruhi secara signifikan terhadap kinerja pemerintah daerah; budaya organisasi mempengaruhi secara signifikan terhadap kapasitas manajemen kewirausahaan; faktor endowment mempengaruhi secara signifikan terhadap kapasitas manajemen kewirausahaan; faktor lingkungan makro mempengaruhi secara signifikan terhadap kapasitas manajemen kewirausahaan.
Lebih lanjut, Prof. Arifin selaku Ketua Senat mengapresiasi perjuangan tujuh tahun dari Prof. Fadel dalam mencapai gelar Guru Besar. ”Kami bersyukur dan berbahagia dengan Prof. Fadel menjadi Guru Besar Kewirausahaan, satu2nya di Indonesia telah lahir di UB. Sangat senada dan sevisi dengan UB yaitu menjadi World Class Entrepreneur University,” ujar Prof. Arifin.
Di akhir sambutannya, Prof. Arifin juga berharap semoga ilmu yang dikembangkan oleh Prof. Fadel dapat bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat Indonesia yang lebih maju.