FADEL MUHAMMAD RESOURCE CENTER

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of SEMAR
Dunia Batin Orang Jawa

Texts

SEMAR Dunia Batin Orang Jawa

Sumukti, Tuti - Nama Orang;

Bagi masyarakat Jawa, wayang bukan saja sebagai hiburan tetapi juga sebagai cermin kebudayaan Jawa. Kebudayaan Jawa yang tercermin dalam cerita-cerita wayang merupakan campuran dari berbagai mitos dan dongeng jawa, dan epik India. Akulturasi budaya asing utamanya India dan Cina dalam kehidupan sosial dan filosofis orang Jawa terjadi sudah sejak lama, bahkan mungkin peradaban sebelum masehi.

Buku ini mengkaji tentang ‘Semar’, salah satu tokoh wayang kulit yang secara simbolik mencerminkan berbagai segi kehidupan manusia. Tokoh ini mempunyai tempat yang kompleks dalam kebudayaan Jawa. Semar adalah simbol yang padat, sifatnya ringkas tetapi mampu menciptakan berbagai macam simbol yang luas ragamnya.

Kekuatan Semar tidak terletak pada kegaiban alam, tetapi pada perhatiannya terhadap hal-hal yang kosmik serta hubungan timbal-balik antara hal-hal tersebut. Kekuatannya juga terletak pada ketekunan Semar sendiri dalam mengikuti jalannya hukum alam. Semar juga melambangkan akal budi manusia, sehinggga merupakan jembatan antara alam dan kebudayaan.

‘Semar’, menurut Juynboll berasal dari akar kata “sar” yang artinya cahaya. Jadi Semar berarti sesuatu yang bersinar atau memancarkan cahaya, atau juga “sumber cahaya”. Kata ‘Semar’ juga bentuk lain dari kata ‘Sumar’ yang artinya “dapat diperluas”, atau “dapat diperbanyak”. Kemungkinan lain dari kata ‘Semar’ adalah “tersamar” yang dihubungkan dengan kata ‘Samar’, yang berarti “kurang jelas”, membingungkan atau sulit dipahami dan misterius.

Filsafat jawa yang universal tersirat pada tindakan tokoh-tokoh wayang. Tindakan mereka terarah pada fokus konsep ‘Samadya / Sakmadya’ dan kesederhanaan. Melalui pemahaman dan pengertian pandangan hidup tersebut, orang diajar agar selalu ingat dna peka serta waspada terhadap lingkungan hidup, alam dan sosial, sehingga mampu menyesuaikan dan mempertahankan diri demi kelangsungan hidup.

‘Kejawen‘ merupakan strategi bagi orang Jawa untuk memelihara dan mempertahankan lingkungan hidup, tetapi tidak mengabaikan pengaruh agama yang ada. ‘Kejawen’ justru mengambil pelajaran dari semua dasar keagamaan yangs ering terasa sejalan atai paralel dari segi kemanusiaan dan moralitas.


Ketersediaan
2024271791 SUM s 2024 K1Fadel Muhammad Resource Center (Kesenian)Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
791 SUM s 2024 K1
Penerbit
Yogyakarta : Penerbit Galangpress., 2005
Deskripsi Fisik
xii, 215 Hal ; 15 x 21 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
979-3627-51-4
Klasifikasi
791
Tipe Isi
text
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
Cetakan Ke 2
Subjek
Filsafat Jawa
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Tuti Sumukti
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

FADEL MUHAMMAD RESOURCE CENTER
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

© 2016-2025-FADEL MUHAMMAD RESOURCE CENTER FIA UB

Powered by SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik