FADEL MUHAMMAD RESOURCE CENTER

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title

Texts

Proses Pengembangan Kompetensi Widyaiswara: Studi di Lembaga Administrasi Negara

Absharina, Larissa - Nama Orang;

Larissa Absharina, Program Magister Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang. 2023. Proses Pengembangan Kompetensi Widyaiswara (Studi di Lembaga Administrasi Negara). Komisi Pembimbing, Ketua: Dr. Choirul Saleh, M.Si, Anggota: Dr. Farida Nurani, S.Sos., M.Si
Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa dalam membentuk PNS yang berkualitas dan berkompeten harus dimulai dengan meningkatkan kualitas dan kompetensi Widyaiswara. Widyaiswara juga menyandang jabatan sebagai PNS, sehingga Widyaiswara wajib mendapatkan pengembangan kompetensi sesuai dengan tugas dan jabatannya. Lembaga Administrasi Negara adalah instansi pembina jabatan fungsional Widyaiswara memiliki kewenangan melakukan pengkajian, pendidikan dan pelatihan Widyaiswara yang menjadi panutan dalam pengembangan kompetensi Widyasiwara. Namun, pada tahun 2019-2021 LAN belum mencapai pemenuhan pengembangan kompetensi Widyaiswara sebesar 20 JP per tahun.
Rumusan masalah pada penelian ini ada tiga yaitu: bagaimanakah pengembangan kompetensi Widyaiswara di Lembaga Administrasi Negara; apa sajakah yang merupakan faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pengembangan kompetensi Widyaiswara di Lembaga Administrasi Negara; dan apakah hasil yang dicapai dari pengembangan kompetensi Widyaiswara di Lembaga Administrasi Negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan, dan menganalisis pengembangan kompetensi Widyaiswara di LAN; mendeskripsikan, dan menganalisis faktor-faktor pendukung serta penghambat dalam pengembangan kompetensi Widyaiswara di LAN; dan mendeskripsikan, dan menganalisis hasil yang dicapai dari pengembangan kompetensi Widyaiswara di Lembaga Administrasi Negara.
Jenis penelitian ini ialah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dari wawancara, observasi, serta dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, pemilahan dan pemadatan data, penyampaian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa pengembangan kompetensi pengetahuan, keahlian, kemampuan dan karakteristik lain berupa sikap telah dilaksanakan dengan baik. Selain itu langkah-langkah pengembangan kompetensi telah dilaksanakan sesuai peraturan yang berlaku. Bentuk pengembangan kompetensi yang dilaksanakan di LAN antara lain melalui pendidikan pelatihan, komunitas belajar (CoP), coaching, mentoring, workshop dan pengembangan karakter. Faktor pendukung berupa komitmen dan dukungan pemimpin, motivasi pengembangan diri widyaiswara dan pemanfaatan teknologi informasi. Faktor penghambat berupa belum tersedia instrumen evaluasi penilaian pengembangan kompetensi, beban kerja yang tinggi, dan keterbatasan jenis pengembangan kompetensi yang diberikan. Hasil pengembangan kompetensi Widyaiswara ditunjukkan dengan adanya tercapainya indikator kinerja utama atau IKU dari unit pengembangan kompetensi tempat Widyaiswara bekerja.

Kata kunci: Pengembangan Kompetensi, Widyaiswara, Manajemen Sumber Daya Manusia


Larissa Absharina, Master Program in Public Administration, Faculty of Administration, Brawijaya University, Malang. 2023. Competency Development Process of Widyaiswara (Studies at The National Institute of Public Administration). Advisory Commission, Chairman: Dr. Choirul Saleh, M.Si, Members: Dr. Farida Nurani, S.Sos., M.Si

The background of this research is that in forming qualified and professional civil servants must begin by increasing the quality and professionalism of Widyaiswara. Widyaiswara also holds the position of civil servant, therefore Widyaiswara is required to receive competency development in accordance with their duties and positions. The National Institute of Public Administration (NIPA) is a functional advisory institution for Widyaiswara having the authority to conduct studies, education, and training for Widyaiswara. NIPA also served as role models in developing Widyasiwara competencies. However, in 2019-2021 NIPA has not yet reached the fulfillment of Widyaiswara competency development of 20 JP per year.
There are three research question in this research, namely: how is the competency development of Widyaiswara in NIPA; what are the supporting factors and inhibiting factors in the competency development of Widyaiswara in NIPA; and what are the results achieved from the competency development of Widyaiswara in NIPA. The purpose of this research is to describe and analyze the competency development of Widyaiswara in NIPA; describe and analyze the supporting and inhibiting factors in the development of Widyaiswara competencies in NIPA; and describe and analyze the results achieved from developing Widyaiswara competencies in NIPA.
This type of research is descriptive research with a qualitative approach. Data collection techniques from interviews, observation, and documentation. Data analysis was carried out by collecting data, sorting, and condensing data, submitting data, and drawing conclusions.
The results of research in the field show that the development of competence in knowledge, skills, abilities, and other characteristics in the form of attitudes has been carried out properly. In addition, competency development steps have been carried out in accordance with applicable regulations. Forms of competency development carried out in NIPA include education, training, community of practices (CoP), coaching, mentoring, workshops, and character development. Supporting factors in the form of commitment and support from leaders, self-development motivation from Widyaiswara and the use of information technology. Inhibiting factors include the absence of evaluation instruments for assessing competency development, high workload, and limited types of competency development provided. The results of Widyaiswara's competency development are indicated by the achievement of key performance indicators or KPIs from the competency development unit where Widyaiswara works.

Keywords: Competency Development, Widyaiswara, Human Resource Management


Ketersediaan
2023121TES 371.12 ABS p 2023 k.1Fadel Muhammad Resource Center (Ilmu Sosial)Tersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
TES 371.12 ABS p 2023
Penerbit
Malang : Program Magister Ilmu Administrasi Publik., 2023
Deskripsi Fisik
xviii, 185 halaman; ILUS: 29,5 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
371.12
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
TESIS
Manajemen Sumber Daya Manusia
pengembangan kompetensi
widyaiswara
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Larissa Absharina
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

FADEL MUHAMMAD RESOURCE CENTER
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

As a complete Library Management System, SLiMS (Senayan Library Management System) has many features that will help libraries and librarians to do their job easily and quickly. Follow this link to show some features provided by SLiMS.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

© 2016-2025-FADEL MUHAMMAD RESOURCE CENTER FIA UB

Powered by SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik