Texts
EVALUASI PROGRAM REKOGNISI PEMBELAJARAN LAMPAU PADA PROGRAM STUDI S-1 PG PAUD MENGGUNAKAN MODEL CIPP (CONTEXT, INPUT, PROCESS, PRODUCT)
RINGKASAN
Yessi Mey Widianti, Program Magister Manajemen Pendidikan Tinggi, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, 2025. Evaluasi Program Rekognisi Pembelajaran Lampau pada Program Studi S-1 PG PAUD Menggunakan Model CIPP. Komisi Pembimbing, Ketua: Prof. Dr. Bambang Santoso Haryono, MS, Anggota: Dr. Niken Lastiti V.A., SAP., M.AP.
Pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan kebijakan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2021 tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau. Kebijakan RPL di Indonesia digunakan sebagai salah satu solusi atas pemenuhan kebutuhan kualifikasi akademik dan peningkatan kompetensi guru PAUD. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hingga tahun 2023/2024 terdapat 47,97% guru PAUD yang memiliki kualifikasi di bawah S-1. Berdasarkan data statistik PAUD, Provinsi Jawa Timur memiliki jumlah satuan pendidikan PAUD terbanyak di Indonesia yakni 37.659 lembaga dan Kota Surabaya sebagai kota terbesar di Provinsi Jawa Timur memiliki guru yang belum sarjana pada jenjang PAUD sejumlah 3.690 guru. Universitas Negeri Surabaya berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Surabaya menyelenggarakan program RPL guna memenuhi kebutuhan kualifikasi akademik guru PAUD di Kota Surabaya. Berdasarkan survei lapangan ditemukan bahwa 60% guru PAUD tidak mengetahui tentang program RPL, 68,6% guru PAUD menyatakan tidak mampu membagi waktu apabila mengikuti program RPL, dan 73,5% guru PAUD tidak mengetahui sistem penilaian program RPL di Universitas Negeri Surabaya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis evaluasi program Rekognisi Pembelajaran Lampau pada program studi S-1 PG PAUD menggunakan model CIPP dan menganalisis strategi yang digunakan dalam meningkatkan kualitas program Rekognisi Pembelajaran Lampau pada program studi S-1 P PAUD.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan fokus penelitian menggali evaluasi program Rekognisi Pembelajaran Lampau pada program studi S-1 PG PAUD di Universitas Negeri Surabaya dilihat dari aspek context, input, process, product dan menggali strategi peningkatan program yang dilakukan Universitas Negeri Surabaya sebagai penyelenggara program RPL. Jenis data menggunakan data primer dan data sekunder dengan sumber data informan, peristiwa, dan dokumen. Teknik pengumpulan data dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga langkah, yakni kondensasi data dengan analisis frekuensi tema dan analisis SWOT, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan evaluasi program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) pada program studi S-1 PG PAUD menggunakan model CIPP menguraikan temuan pada aspek context, bahwa program RPL dilatarbelakangi oleh kondisi PAUD di Kota Surabaya yang belum memiliki kualifikasi akademik yang linier dengan bidang PAUD sehingga pemerintah kota Surabaya berkolaborasi dengan Universitas Negeri Surabaya menyelenggarakan program RPL untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilandasi dengan dasar hukum yang kuat. Pada aspek input, proses seleksi peserta program RPL dilalui dengan beberapa tahap rekrutmen. Sarana dan prasarana yang disediakan sesuai dengan kebutuhan dan dalam kondisi yang baik. Kurikulum yang digunakan mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang diintegrasikan dengan Outcome Based Education (OBE). Pada aspek process, alat perencanaan perkuliahan yang digunakan pada program RPL sama dengan program reguler dengan menjaga kualitas pembelajaran melalui evaluasi pembelajaran yang melibatkan seluruh stakeholder. Pada aspek product, dampak program RPL teridentifikasi dari peningkatan kompetensi guru, kepercayaan diri guru, dan hasil umpan balik yang positif dari peserta program RPL. Secara keseluruhan Universitas Negeri Surabaya telah menyelenggarakan program RPL pada program studi S-1 PG PAUD sesuai dengan petunjuk teknis dan sesuai dengan prinsip penyelenggaraan RPL meski demikian temuan penelitian menunjukkan perlunya peningkatan aspek input pada proses rekrutmen peserta. Temuan ini mendukung teori Stufflebeam (2003a) bahwa model CIPP memberi gambaran tujuan terpenting dari evaluasi bukanlah untuk membuktikan, tetapi untuk meningkatkan program.
Strategi yang diupayakan Universitas Negeri Surabaya dalam meningkatkan kualitas program RPL yakni dengan menggunakan sistem pendaftaran berbasis web dan terintegrasi dalam menangani proses rekrutmen dengan multifaset. Lebih lanjut, Universitas Negeri Surabaya telah menerapkan strategi dengan memanfaatkan metode pembelajaran blended learning dengan platform
digital yang telah terintegrasi untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih fleksibel serta pelaksanaan pelatihan bagi dosen sebagai penguatan pedagogi pada program RPL. Selain itu, Universitas Negeri Surabaya telah membentuk tim gugus penjaminan mutu dalam rangka menjamin kualitas program RPL secara berkelanjutan. Strategi yang telah diterapkan Universitas Negeri Surabaya lainnya yakni penyusunan indikator kinerja yang spesifik seperti tingkat kelulusan peserta dan kompetensi yang didapat oleh peserta serta pelibatan stakeholder dalam evaluasi. Selanjutnya, program studi S-1 PG PAUD Universitas Negeri Surabaya telah melaksanakan workshop secara berkala yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi di bidang PAUD yang menunjang kelulusan mata kuliah dan peningkatan sosial di luar pembelajaran akademik. Perbaikan berkelanjutan membantu lembaga pendidikan tinggi mencapai standar kualitas yang lebih tinggi (Camilleri, 2021; Khayum, 2015).
Temuan pada penelitian ini memberikan rekomendasi kepada pemangku kepentingan dalam meningkatkan kualitas program pendidikan menggunakan model evaluasi CIPP (Setiawan et al., 2020; Toosi et al., 2021). Penelitian ini merekomendasikan agar penyelenggara program RPL S- 1 PG PAUD melakukan penguatan kolaborasi kelembagaan, pengembangan sistem monitoring dan evaluasi berbasis digital, pengembangan website, optimalisasi interaksi alumni, pelaksanaan masa banding hasil seleksi secara online, penguatan pelatihan dosen, pengembangan sistem umpan balik berkelanjutan, membangun sistem tracer study berbasis digital, memperkuat forum umpan balik antar stakeholder, dan pengembangan sistem publikasi capaian alumni program RPL berbasis web. Dengan demikian, program RPL pada program studi S-1 PG PAUD dapat mendukung pendidikan yang berkualitas di Indonesia.
Kata Kunci: Evaluasi program, Rekognisi Pembelajaran Lampau, PAUD, Model CIPP, Strategi.
SUMMARY
Yessi Mey Widianti, Master of Higher Education Management Program, Faculty of Administrative Sciences, Universitas Brawijaya, Malang, 2025. Evaluation of the Recognition of Prior Learning Program in the S-1 PG PAUD Study Program Using the CIPP Model. Supervisor: Prof. Dr. Bambang Santoso Haryono, MS, Co-supervisor: Dr. Niken Lastiti V.A., S.P., M.AP.
The Government of Indonesia has implemented the recognition of prior learning (Rekognisi Pembelajaran Lampau/RPL) policy as part of the national education system, as regulated in the Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Number 41 of 2021 concerning RPL. In Indonesia, RPL is used as a solution to address the need for academic qualifications and professional competence improvement among early childhood education (PAUD) teachers. According to data from Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, as of the 2023/2024 academic year, approximately 47.97% of PAUD teachers still hold qualifications below a bachelor’s degree. Based on early childhood education statistics, East Java Province has the highest number of PAUD institutions in Indonesia, with 37,659 units, and Surabaya the province’s largest city has 3,690 PAUD teachers who have not yet earned a bachelor's degree. In response, Universitas Negeri Surabaya, in collaboration with the Surabaya City Government, has organized an RPL program to meet the academic qualification needs of PAUD teachers in the city. However, a field survey found that 60% of PAUD teachers were unaware of the RPL program, 68.6% indicated they could not manage their time if enrolled, and 73.5% did not understand the RPL assessment system at Universitas Negeri Surabaya. Therefore, this study is aimed to evaluate the implementation of the RPL program in the undergraduate Early Childhood Teacher Education (PG PAUD) program using the CIPP model, while also analyzing the strategies used to enhance the quality of the RPL program. This study employed a qualitative descriptive approach, focusing on evaluating the RPL program in the PG PAUD undergraduate program at Universitas Negeri Surabaya based on four aspects of the CIPP model: context, input, process, and product. It also explored the quality improvement strategies implemented by the university as the provider of the RPL program. The study utilized both primary and secondary data, collected from informants, events, and documents, through observation, interviews, and documentation techniques. Data analysis was conducted through three stages: data condensation using thematic frequency and SWOT analysis, data display,and conclusion drawing.
The research findings revealed that the evaluation of the RPL program using the CIPP model identified several key results. In the context aspect, the RPL program was driven by the lack of academic qualifications aligned with the PAUD field among teachers in Surabaya, prompting the local government to collaborate with Universitas Negeri Surabaya under a strong legal foundation. In the input aspect, the participant selection process involved several recruitment stages, with infrastructure and facilities that meet the program’s needs and a curriculum aligned with the Indonesian National Qualification Framework (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia/KKNI) and integrated with Outcome-Based Education (OBE). In terms of process, the planning tools used were equivalent to those of the regular program, and instructional quality is maintained through learning evaluations involving stakeholders. In the product aspect, the program has had a positive impact on teacher competence, self-confidence, and participant satisfaction. Overall, Universitas Negeri Surabaya has implemented the RPL program in accordance with technical guidelines and RPL principles. Nevertheless, this research noted the salience of improvements within the input aspect, particularly in the recruitment process. These findings support Stufflebeam’s (2003a) argument that the CIPP model emphasizes the importance of evaluation not merely to prove, but to improve a program.
The strategies adopted by Universitas Negeri Surabaya to enhance the RPL program’s quality included the use of an integrated web-based registration system to manage the multifaceted recruitment process. The university also implemented blended learning methods through integrated digital platforms to facilitate flexible learning, and it provides pedagogical training for lecturers involved in the RPL program. Additionally, a quality assurance team had been established to ensure ongoing program improvement. Other strategies included the development of specific performance indicators—such as graduation rates and competency outcomes stakeholder involvement in evaluations, and routine workshops to enhance PAUD-related competencies that support course completion and socio-academic development. Continuous improvement initiatives were appointed to enable higher education institutions to meet higher quality standards (Camilleri, 2021; Khayum, 2015).
This study offers recommendations to stakeholders for improving educational program quality through the application of the CIPP evaluation model (Setiawan et al., 2020; Toosi et al., 2021). Specifically, it recommends that RPL program providers strengthen institutional collaboration, develop digital-based monitoring and evaluation systems, enhance their websites, optimize alumni engagement, implement online appeal mechanisms for selection results, expand lecturer training, establish continuous feedback systems, build a digital tracer study framework, promote stakeholder feedback forums, and develop a web-based platform for publishing RPL alumni achievements. These efforts can ensure that the RPL program in the PG PAUD undergraduate program contributes to improving the overall quality of education in Indonesia.
Keywords: Program evaluation, recognition of prior learning, PAUD, CIPP Model, strategy.
| 2025180 | TES 372,24 WID e 2025 K1 | Fadel Muhammad Resource Center (Ilmu Sosial) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain