Texts
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KAWASAN TANPA ROKOK DALAM UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI KOTA MALANG : Studi terhadap Peraturan Walikota Malang Nomor 12 Tahun 2023 tentang Kawasan Tanpa Rokok
RINGKASAN
Alliya Safitri, Program Magister Administrasi Publik, Universitas Brawijaya, Malang. Implementasi Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok dalam Upaya Pencegahan Stunting di Kota Malang (Studi terhadap Peraturan Walikota Malang Nomor 12 Tahun 2023 tentang Kawasan Tanpa Rokok. Komisi Pembimbing: Ketua: Dr. Alfi Haris Wanto, S.AP, M.AP, MMG. Anggota: Dr. Tjahjanulin Domai, MS.
Tesis ini mengkaji implementasi kebijakan kawasan tanpa rokok dalam upaya pencegahan stunting di Kota Malang (studi terhadap Peraturan Walikota Malang Nomor 12 Tahun 2023 tentang Kawasan Tanpa Rokok), yang dilatar belakangi dengan tingginya prevalensi merokok dan berdampak pada kesehatan masyarakat, terutama pada ibu hamil dan anak-anak yang rawan terhadap paparan asap rokok. hal ini akan menjadi serius, jika terus-menerus dibiarkan atau terjadi, karena dapat mengakibatkan stunting. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini memfokuskan pada bagaimana implementasi kebijakan di lakukan dan apa saja faktor pendukung dan penghambatnya. Adapun teori yang digunakan dalam pendekatan terhadap masalah penelitian adalah Grindle (1980) yang menekankan pentingnya isi kebijakan dan konteks implementasi dalam menentukan keberhasilan kebijakan. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Data yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi terkait kebijakan KTR. Hasil dan Pembahasan menunjukkan pelaksanaan yang cukup efektif di sektor pendidikan, kesehatan, dan sebagian ruang publik, dengan dukungan regulasi, sosialisasi, dan partisipasi lintas sektor. Kebijakan ini juga berkontribusi terhadap upaya pencegahan stunting melalui perlindungan kelompok rentan dari paparan asap rokok. Meski demikian, implementasi masih menghadapi hambatan seperti lemahnya pengawasan di sektor informal dan belum optimalnya kepatuhan di tempat kerja serta warung makan. Secara keseluruhan, pelaksanaan KTR mencerminkan adanya kombinasi faktor pendukung dan penghambat yang perlu terus direspons melalui penguatan koordinasi, edukasi, dan penegakan aturan. Kebijakan KTR di Kota Malang telah diimplementasikan dengan cukup efektif, menunjukkan keterlibatan lintas sektor dan kontribusi nyata dalam mendukung lingkungan sehat serta pencegahan stunting. Namun demikian, implementasi masih menghadapi tantangan berupa hambatan struktural dan kultural yang perlu ditangani secara berkelanjutan.
Kata Kunci: implementasi kebijakan, kawasan tanpa rokok (KTR), stunting
SUMMARY
Alliya Safitri, Master of Public Administration Program, Brawijaya University, Malang. Implementation of Smoke-Free Area Policy in Stunting Prevention Efforts in Malang City (Study of Malang Mayor Regulation Number 12 of 2023 concerning Smoke-Free Area. Advisory Commission: Supervisor: Dr. Alfi Haris Wanto, S.AP, M.AP, MMG. Co-Supervisor: Dr. Tjahjanulin Domai, MS.
This thesis examines the implementation of the smoke-free area policy in an effort to prevent stunting in Malang City (a study of Malang Mayor Regulation Number 12 of 2023 concerning Smoke-Free Area), which is motivated by the high prevalence of smoking and impacts on public health, especially on pregnant women and children who are vulnerable to exposure to cigarette smoke. This will be serious, if continuously allowed or occurs, because it can result in stunting. Based on these problems, this study focuses on how the policy is implemented and what are the supporting and inhibiting factors. The theory used in the approach to the research problem is Grindle (1980) who emphasizes the importance of policy content and implementation context in determining the success of the policy. The method used is descriptive qualitative. Data collected through interviews, observations, and documentation related to the KTR policy. The results and discussion indicate fairly effective implementation in the education, health, and some public spaces sectors, with regulatory support, outreach, and cross-sector participation. This policy also contributes to stunting prevention efforts by protecting vulnerable groups from exposure to secondhand smoke. However, implementation still faces obstacles such as weak oversight in the informal sector and suboptimal compliance in workplaces and food stalls. Overall, the implementation of the Non-Smoking Area (KTR) reflects a combination of supporting and inhibiting factors that require continued response through strengthened coordination, education, and enforcement. The KTR policy in Malang City has been implemented quite effectively, demonstrating cross-sector involvement and a tangible contribution to supporting a healthy environment and stunting prevention. However, implementation still faces challenges in the form of structural and cultural barriers that need to be addressed sustainably.
Keywords: policy implementation, smoke-free areas (SFA), stunting
| 2025173 | TES 363,73 SAF i 2025 K1 | Fadel Muhammad Resource Center (Ilmu Sosial) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain