Texts
Pembangunan Ketahanan Pangan Melalui Pengembangan Pangan Lokal : Studi Perencanaan Di Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara)
RINGKASAN
Muzakkir, Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Malang.
“Pembangunan Ketahanan Pangan Melalui Pengembangan Pangan Lokal
(Studi Perencanaan di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara)”.
Komisi Pembimbing: Ketua: Dr. Mochammad Rozikin, M.AP. Anggota: Dr. Ainul
Hayat, S.Pd, M.Si
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang dijamin dalam UUD
1945 dan diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012, yang menekankan
penyediaan pangan secara adil, merata, dan berkelanjutan berdasarkan
kemandirian, kemandirian, dan ketahanan pangan. Berdasarkan Indeks
Ketahanan Pangan (IKP) Kabupaten Bulungan pada tahun 2023 mencapai 77,11,
dengan indeks ketersediaan 59,18, keterjangkauan 88,08, dan pemanfaatan
82,33, menunjukkan kondisi yang baik tetapi cenderung menurun dalam lima
tahun terakhir.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakan kondisi
ketahanan pangan di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara saat ini,
bagaimanakan pengembangan pangan lokal dalam membangun ketahanan
pangan di Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara, serta apa saja faktor
pendukung dan penghambat pembangunan ketahanan pangan melalui
pengembangan pangan lokal di Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan
menganalisis data dengan model interaktif.
Hasil penelitian pada ketahanan pangan di Kabupaten Bulungan
menunjukkan pencapaian beragam, aspek ketersediaan berada pada skor 59,18,
keterjangkauan dengan skor 88,08, dan pemanfaatan pangan dengan skor 82,33,
dengan tantangan utama pada distribusi sarana pertanian, akses ekonomi,
infrastruktur dasar, dan layanan kesehatan. Pengembangan pangan lokal
dilakukan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM), pemanfaatan teknologi digital
seperti FSVA, NBM, dan NPW, serta penyediaan Cadangan Pangan Pemerintah
Daerah (CPPD). Inovasi pasca panen, penguatan jenama, promosi melalui e
commerce, serta program “B2SA Goes to School” juga mendukung ketahanan
pangan, meskipun subsidi pangan lokal belum diterapkan. Faktor pendukung
utama adalah komitmen pemerintah, keberadaan pasar, serta kemitraan,
sementara faktor penghambat meliputi keterbatasan fasilitas hilirisasi, akses
teknologi, kebijakan yang kurang konsisten, serta persaingan dengan produk
impor.
Rekomendasi pada penelitian ini antara lain : Pemerintah Daerah
Kalimantan Utara perlu melanjutkan kebijakan pangan lokal, meningkatkan akses
pendanaan bagi petani, serta membangun infrastruktur jalan, logistik, dan air
bersih, terutama di desa-desa terpencil. Dinas terkait harus memperluas Gerakan
Pangan Murah, mengembangkan teknologi pertanian, meningkatkan pemasaran
digital, serta memperkuat kemitraan dengan e-commerce dan toko modern.
Subsidi pangan lokal dan distribusi bantuan pertanian harus transparan dan tepat
sasaran. Petani perlu beralih ke benih unggul, mengoptimalkan irigasi, mengolah
hasil panen menjadi produk turunan, serta memperkuat kelompok tani dan
koperasi. Regenerasi petani muda harus didorong melalui inovasi teknologi
pertanian modern agar sektor ini tetap berkelanjutan.
Kata Kunci : Ketahanan Pangan, Pengembangan, Pangan Lokal, Perencanaan.
SUMMARY
Muzakkir, Postgraduate Program, Brawijaya University Malang.
“Development of Food Security through Local Food Development (Planning Study
in Bulungan District, North Kalimantan Province)”. Supervisory Commission:
Chairperson: Dr. Mochammad Rozikin, M.AP. Member: Dr. Ainul Hayat, S.Pd, M.Si
Food is a basic human need guaranteed in the 1945 Constitution and
regulated in Law No. 18/2012, which emphasizes the provision of food in a fair,
equitable, and sustainable manner based on self-reliance, independence, and food
security. Based on the Food Security Index (FSI) of Bulungan District in 2023, it
reached 77.11, with an availability index of 59.18, affordability of 88.08, and
utilization of 82.33, showing a good condition but tending to decline in the last five
years.
This research aims to find out what is the current condition of food security
in Bulungan Regency, North Kalimantan Province, how local food development in
building food security in Bulungan Regency, North Kalimantan Province, and what
are the supporting and inhibiting factors for food security development through
local food development in Bulungan Regency, North Kalimantan Province. This
research uses a qualitative method with a descriptive approach and analyzes data
with an interactive model developed.
The results of the research on food security in Bulungan District show
diverse achievements, the avalaibility aspect is at a score 59.18, affordability with
a score of 88.08, and food utilization with a score of 82.33, with major challenges
in the distribution of agricultural facilities, economic access, basic infrastructure,
and health services. Local food development is carried out through the “Gerakan
Pangan Murah”, the utilization of digital technologies such as FSVA, NBM, and
NPW, and the provision of Local Government Food Reserves. Post-harvest
innovation, brand strengthening, promotion through e-commerce, and the “B2SA
Goes to School” program also support food security, although local food subsidies
have not yet been implemented. The main supporting factors are government
commitment, market presence, and partnerships, while inhibiting factors include
limited downstream facilities, access to technology, inconsistent policies, and
competition with imported products.
Recommendations in this research include: The North Kalimantan Regional
Government needs to continue local food policies, improve access to funding for
farmers, and build roads, logistics and clean water infrastructure, especially in
remote villages. Relevant agencies should expand the Cheap Food Movement,
develop agricultural technology, improve digital marketing, and strengthen
partnerships with e-commerce and modern retailers. Local food subsidies and
agricultural aid distribution must be transparent and well-targeted. Farmers need
to switch to superior seeds, utilize irrigation, process yields into derivative products,
and strengthen farmer groups and cooperatives. Regeneration of young farmers
should be encouraged through modern agricultural technology innovation to make
the sector sustainable.
Keywords: Food Security, Development, Local Food, Planning.
| 202530 | TES 354,4 MUZ p 2025 K1 | Fadel Muhammad Resource Center (Ilmu Sosial) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain