Ini merupakan buku yang isinya mirip dengan buku yang berjudul, “Cincin Sang Dosen.” Terdiri dari tiga bagian, yaitu kekuatan sebuah kehadiran, kekuatan sebuah keterlibatan, dan kekuatan sebuah kesetiaan. Hadir, terlibat, setia, ketiganya menegaskan apa yang diperjuangkan oleh dosen. Dimana menjadi seorang dosen membutuhkan kesungguhan, serta senantiasa untuk belajar.
Bagian pertama, kekuatan sebuah kehadiran berisi 12 tulisan yang menceritakan pribadi yang mampu menginspirasi penulis dalam meniti jalannya memilih profesi sebagai seorang dosen. Jadi menceritakan bahwa seorang dosen sebagai pribadi tentu memiliki kekurangan, dapat menjadi teladan bagi para mahasiswanya. Hingga mahasiswanya mempunyai keinginan untuk menjadi seperti dirinya. Pengalaman mendidik, menjadikannya pribadi yang luhur.
Bagian kedua, kekuatan sebuah keterlibatan, berisi 7 tulisan mengenai pentingnya keterlibatan dosen dalam hidup para mahasiswanya. Bahwa jasa seorang dosen akan selalu dikenang seumur hidup. Dosen terlibat secara pikiran maupun perasaan. Mahasiswa ialah fase yang bukan anak-anak, dan belum dapat dikatakan dewasa seutuhnya. Mereka membutuhkan orangtua kedua - dalam hal ini guru, ini adalah peran dosen membimbing mahasiswanya menuju masa depan yang cemerlang.
Bagian ketiga, kekuatan sebuah kesetiaan yang berisi 7 tulisan menceritakan sebuah perjuangan meraih mimpi, untuk tetap setia, berkomitmen, menetapkan keputusan, baik bagi para mahasiswanya maupun profesinya sebagai dosen. Tentu akan ada berbagai rintangan, kesulitan yang menghadang, dan bahkan akan membuatnya ingin menyerah. Tetapi dosen berupaya untuk setia, menyakinkan dirinya bahwa ini adalah panggilan hidupnya.
Dosen perlu piawai dalam melalukan transfer ilmu kepada mahasiswa, mampu menyampaikan, memperlihatkan nilai-nilai kehidupan, serta mengendalikan emosi dan sikap secara dewasa dan bijaksana. Saat ini budaya instan mulai menghilangkan empati, maka tugas dosen adalah memanusiakan manusia, menanamkan nilai budi pekerti, serta memberikan contoh yang baik kepada mahasiswanya.
Beragam kisah yang membuka pikiran bahwa arti dosen lebih daripada mengajar di kelas. Dengannya mahasiswa akan memperoleh ilmu yang bermanfaat. Walaupun dosen tidak mengetahui semua pengetahuan, tetapi ia memfokuskan diri pada hal yang ingin diajarkannya. Mahasiswa menghargainya, mendengarkannya, bukan malah bermain gawai saat proses perkuliahan berlangsung. Buku ini mengajarkan kepada kita bahwa pengalaman memang sesuatu yang sangat penting. Setiap orang mempunyai pengalaman berbeda. Dan kita dapat belajar darinya. Bagi yang ingin menjadi seorang pendidik, maka segera membaca buku ini.
Oleh Student Employee FMRC FIA UB: Aldi Rahman Untoro
Courtesy to: A. Mintara Sufiyanta SJ, Erni Setiyowati
Deskripsi bibliografis dapat diakses: https://goo.gl/YzevXA
Unduh resensi pdf : https://goo.gl/HnziSo
#SKATJADOSSangKatakJadiDosen #resensibuku #analisiskepustakaan
#kanisius #novemberart #produkfmrcr #FMRCFIAUB #academiclibrary#FIAUB #UNIVERSITASBRAWIJAYA