Texts
THE INFLUENCE OF EXCHANGE RATE, TOWARDS INFLATION, INTEREST RATE, AND ECONOMIC GROWTH : EVIDENCE IN ASEAN REGION
SUMMARY
Amanda Dwi Suciany, Master's Program in Business Administration,
Faculty of Administrative Science, University of Brawijaya, 2024; The Influence
of Exchange Rates on Inflation, Interest Rates, and Economic Growth:
Evidence from the ASEAN Region, 2007-2022. Supervisor 1: Cacik Rut
Damayanti, S.Sos. M.Prof.Acc..DBA. Supervisor 2: Dr. Ari
Darmawan,S.AB.,M.AB.
The economic challenges posed by the pandemic necessitate thoughtful
policy decisions to maintain economic stability, especially in developing countries
like most countries in ASEAN Region. Understanding and managing
macroeconomic variables are essential for overcoming the crisis and fostering
sustainable economic growth. This research investigates the relationships between
exchange rates, inflation, interest rates, and economic growth in ASEAN member
states from 2007 to 2022, aiming to provide insights that will assist policymakers
in making informed decisions to navigate through these challenging economic
conditions.
The research employs an explanatory quantitative approach to explore
causal relationships among economic variables in Southeast Asia. The study uses a
descriptive analytical method, conducting multiple regression analysis to assess the
impact of inflation and interest rates on GDP. The population includes Southeast
Asian countries with available data on exchange rates, inflation rates, interest rates,
and economic growth from 2007 to 2022. A saturation sampling method is used,
analyzing 600 data points from countries such as Indonesia, Vietnam, Malaysia, and
others. Data sources include the IMF, World Bank, and national central banks. The
study spans 15 years to analyze long-term economic influences, focusing on the
interrelationships between exchange rates, interest rates, inflation, and GDP across
Southeast Asian nations.
The research concludes several key findings: the exchange rate has a
positive but insignificant effect on inflation in the ASEAN region, indicating that
monetary and fiscal policies can mitigate its impact. A significant positive
relationship exists between the exchange rate and interest rates, suggesting that a
stronger exchange rate influences interest rates. Inflation also significantly impacts
interest rates, underscoring their interconnection in financial policy. Conversely, the
exchange rate negatively affects GDP growth, highlighting the importance of
maintaining a competitive real exchange rate for growth, particularly in developing
countries. Inflation negatively influences interest rates, and high interest rates are
found to hinder economic growth.
The study recommends future research should explore additional
macroeconomic variables such as fiscal policies, trade balances, and employment
rates to better understand economic dynamics. It also suggests examining the effects
of other major currencies on macroeconomic variables to gain insights into how
different economies react to currency fluctuations. Further, country-specific
analyses within the ASEAN region or other rapidly growing areas could provide
detailed insights into unique economic conditions and policy impacts.
RINGKASAN
Amanda Dwi Suciany, Program Magister Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu
Administrasi, Universitas Brawijaya, 2024: The Influence of Exchange Rates on
Inflation, Interest Rates, and Economic Growth: Evidence from the ASEAN
Region 2007-2022. Pembimbing 1: Cacik Rut Damayanti, S.Sos.
M.Prof.Acc..DBA. Pembimbing 2: Dr. Ari Darmawan,S.AB.,M.AB.
Tantangan ekonomi yang ditimbulkan oleh pandemi memerlukan kebijakan
yang bijaksana untuk menjaga stabilitas ekonomi, terutama di negara-negara
berkembang seperti sebagian besar negara di Wilayah ASEAN. Memahami dan
mengelola variabel makroekonomi sangat penting untuk mengatasi krisis dan
mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Penelitian ini menyelidiki
hubungan antara nilai tukar, inflasi, tingkat bunga, dan pertumbuhan ekonomi di
negara-negara anggota ASEAN dari 2007 hingga 2022, dengan tujuan memberikan
wawasan yang akan membantu pembuat kebijakan dalam membuat keputusan yang
diinformasikan untuk menghadapi kondisi ekonomi yang menantang ini.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif eksplanatori untuk
menjelajahi hubungan kausal antara variabel ekonomi di Asia Tenggara. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif analitis, melakukan analisis regresi berganda
untuk menilai dampak inflasi dan tingkat bunga terhadap PDB. Populasi penelitian
ini mencakup negara-negara Asia Tenggara dengan data yang tersedia tentang nilai
tukar, tingkat inflasi, tingkat bunga, dan pertumbuhan ekonomi dari 2007 hingga
2022. Metode sampling saturasi digunakan, menganalisis 600 data dari negara-
xi
negara seperti Indonesia, Vietnam, Malaysia, dan lainnya. Sumber data meliputi
IMF, Bank Dunia, dan bank sentral nasional. Penelitian ini mencakup 15 tahun
untuk menganalisis pengaruh ekonomi jangka panjang, dengan fokus pada
hubungan antara nilai tukar, tingkat bunga, inflasi, dan PDB di negara-negara Asia
Tenggara.
Penelitian ini menyimpulkan beberapa temuan kunci: nilai tukar memiliki
dampak positif namun tidak signifikan terhadap inflasi di wilayah ASEAN,
menunjukkan bahwa kebijakan moneter dan fiskal dapat mengurangi dampaknya.
Terdapat hubungan positif yang signifikan antara nilai tukar dan tingkat bunga,
menunjukkan bahwa nilai tukar yang lebih kuat mempengaruhi tingkat bunga.
Inflasi juga secara signifikan mempengaruhi tingkat bunga, menyoroti keterkaitan
mereka dalam kebijakan keuangan. Sebaliknya, nilai tukar berpengaruh negatif
terhadap pertumbuhan PDB, menyoroti pentingnya mempertahankan nilai tukar riil
yang kompetitif untuk pertumbuhan, terutama di negara-negara berkembang.
Inflasi mempengaruhi tingkat bunga secara negatif, dan tingkat bunga yang tinggi
ditemukan menghambat pertumbuhan ekonomi.
Penelitian ini merekomendasikan agar penelitian selanjutnya
mengeksplorasi variabel makroekonomi tambahan seperti kebijakan fiskal, neraca
perdagangan, dan tingkat pengangguran untuk memahami dinamika ekonomi
dengan lebih baik. Juga disarankan untuk menganalisis dampak mata uang utama
lainnya terhadap variabel makroekonomi untuk mendapatkan wawasan tentang
bagaimana ekonomi yang berbeda bereaksi terhadap fluktuasi mata uang. Selain
itu, analisis khusus negara di wilayah ASEAN atau area yang sedang berkembang
pesat lainnya dapat memberikan wawasan rinci tentang kondisi ekonomi yang unik
dan dampak kebijakan
20242173 | TES 332,63 SUC i 2024 K1 | Fadel Muhammad Resource Center (Ilmu Sosial) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain