Texts
AGILITY LEADERSHIP DAN COLLECTIVE ACTION DALAM KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH : Studi Pada Proses Penetapan Kebijakan Pokok Pikiran (Pokir) Di Kab. Banjar
RINGKASAN
Gina De Nisa, 2024, Program Magister Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya Malang, “Agility Leadership dan Collective Action dalam Kebijakan Pembangunan Daerah (Studi pada Proses Penetapan Kebijakan Pokok Pikiran (Pokir) di Kab. Banjar)”, Komisi Pembimbing: Dr. Bambang Santoso Haryono, MS dan Fadillah Putra, S.Sos., M.Si., MPAff., Ph.D.
Indonesia menganut sistem desentralisasi yang artinya setiap daerah memiliki hak dan kewenangan untuk mengatur daerahnya sendiri, untuk itu diperlukan seorang pemimpin yang dapat mengayomi daerahnya agar dapat mencapai tujuan pembangunan. Menjadi seorang pemimpin harus memiliki salah satu skillset yaitu Agility leadership agar dapat menjadi penggerak dalam pelaksanaan sebuah perubahan. Seringkali sebuah negara gagal dalam menciptakan kesejahteraan dikarenakan terdapat oknum-oknum yang tidak niat dalam menjalankan tugasnya, misalnya para birokat yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik dalam memberikan pelayanan kepada Masyarakat, seorang kepala daerah hanya mementingkan kepentingannya diatas kepentingan Masyarakat luas, seorang wakil rakyat tidak sepenuhnya menyerap aspirasi dan tidak mewakili masyarakatnya dan lain-lain. Untuk itu dalam sebuah negara perlu adanya tindakan kolektif baik dari pemerintah maupun masyarakat. Salah satu cara pemerintah dalam menciptakan tindakan kolektif di suatu daerah adalah dengan Pokok pikiran (pokir) DPRD Sehingga penulis ingin meneliti mengenai pengaruh kepemimpinan terhadap peningkatan pembangunan di kabupaten banjar, serta penulis juga ingin membahas kritik teori mengenai hubungan antara teori administrasi public dengan politik dan apakah teori-teori leadership yang ada pada saat ini dapat diterapkan dalam public administration leadership.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan menyebarkan kuesioner kepada masyarakat serta melakukan wawancara bersama pemerintah untuk menambah informasi. penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Masyarakat yang akan diberikan kuesioner adalah perwakilan dari setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Banjar yang telah mengikuti reses dengan jumlah sampel adalah 370 orang. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert 7 Point. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah Structural Equation Modelling (SEM) dengan menggunakan SmartPLS 4.
Hasil penelitian ini adalah Agility leadership berpengaruh terhadap collective action dalam meningkatkan pembangunan di kabupaten banjar melalui proses penetapan kebijakan pokir. Variabel context-setting agility dan self-leadership agility berpengaruh positif dan signifikan terhadap terciptanya agility leadership sedangkan stakeholder agility berperngaruh positif tetapi tidak signifikan dan creative agility berpengaruh negative tetapi signifikan terhadap agility leadership. Sedangkan untuk variabel revenue reseach, public goods, Buraucratization, dan Principal Control berpengaruh positif dan signifikan terhadap terciptanya collective action.
Kata Kunci: Agility Leadership, Tindakan Kolektif, Pokir, Pembangunan
SUMMARY
Gina De Nisa, 2024, Master of Public Administration Program, Faculty of Administrative Sciences, Brawijaya University Malang, "Agility Leadership and Collective Action in Regional Development Policy (Study of Process Determining Basic Thought Policy (Pokir) in Banjar Regency)", Commission Supervisor: Dr. Bambang Santoso Haryono, MS and Fadillah Putra, S.Sos., M.Sc., MPAff., Ph.D.
Indonesia adheres to a decentralized system, which means that each region has the right and authority to regulate its own region, for this reason it needs a leader who can protect its region in order to achieve development goals. To be a leader, you must have one of the skillsets, namely Agility leadership, so that you can be a driving force in implementing change. Often a country fails to create prosperity because there are individuals who have no intention of carrying out their duties, for example bureaucrats who do not carry out their duties properly in providing services to the community, a regional head only prioritizes his interests above the interests of the wider community, a people's representative does not fully absorbing aspirations and not representing the community, etc. For this reason, a country needs collective action from both the government and society. One of the government's ways of creating collective action in an area is with the DPRD's main ideas (pokir). The author wants to research the influence of leadership on increasing development in Banjar district, and the author also wants to discuss theoretical criticism regarding the relationship between public administration theory and politics and whether Current leadership theories can be applied to public administration leadership.
This research uses a quantitative approach with a descriptive research type by distributing questionnaires to the public and conducting interviews with the government to add information. This research uses a purposive sampling technique. The people who will be given the questionnaire are representatives from each sub-district in Banjar Regency who have taken part in the recess with a sample size of 370 people. The measurement scale used is a 7 Point Likert scale. The data analysis technique in this research is Structural Equation Modeling (SEM) using SmartPLS 4.
The results of this research are that Agility leadership influences collective action in improving development in Banjar district through the process of determining thinking policies. The variables context-setting agility and self-leadership agility have a positive and significant effect on the creation of agility leadership, while stakeholder agility has a positive but not significant effect and creative agility has a negative but significant effect on agility leadership. Meanwhile, the variables revenue research, public goods, Bureaucratization, and Principal Control have a positive and significant effect on the creation of collective action.
Keywords: Agility Leadership, Collective Action, Thinking, Development
20242126 | TES 658,40 NIS a 2024 K1 | Fadel Muhammad Resource Center (Ilmu Terapan) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain