Texts
TATA KELOLA DATA STATISTIK MENUJU TRANSFORMASI STATISTIK DALAM PERSPEKTIF COLLABORATIVE GOVERNANCE PLUS MULTI HELIX : Studi Pada Badan Pusat Statistik
RINGKASAN
Jimmy Maratis, Program Magister Administrasi Publik Universitas Brawijaya Malang, “Tata Kelola Data Statistik Menuju Transformasi Statistik Dalam Perspektif Collaborative Governance Plus Multi Helix (Studi pada Badan Pusat Statistik)”; Komisi Pembimbing: Ketua: Prof. Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA, Ph.D, Anggota: Wike, S.Sos, M.Si, DPA.
Satu Data Indonesia (SDI) yang menjadi harapan untuk terwujudnya tata kelola data statistik di Indonesia yang efektif dan efisien. Tetapi, inisiatif kebijakan nasional yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia ini belum diterapkan secara optimal. BPS sebagai pembina penyelenggaraan statistik sektoral pada kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah memiliki peran besar untuk memberi solusi tantangan dan mengatasi permasalahan data di tingkat nasional dan sub nasional serta lokal instansi pemerintah. BPS memiliki andil penting dalam memperkuat Sistem Statistik Nasional (SSN) dan SDI. SDI merupakan kebijakan tata kelola data pemerintah untuk menghasilkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertanggungjawabkan, serta mudah diakses dan dibagikan antar Kementerian/Lembaga/Dinas/Instansi melalui pemenuhan Standar Data, Metadata, Interoperabilitas Data, dan menggunakan Kode Referensi dan Data Induk. Tidak dapat dipungkiri bahwa sampai saat ini, implementasi SDI yang merupakan salah satu instrumen pencapaian SSN belum sepenuhnya dilaksanakan oleh K/L/D/I.
Transformasi Statistik Nasional yang bertujuan membangun tata kelola dan kapabilitas statistik nasional untuk menghasilkan data statistik nasional yang berkualitas. Kebijakan tata kelola statistik nasional yang dituangkan dalam Peraturan Presiden No 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia menjadi output kunci dalam transformasi statistik nasional.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
1. Eksplorasi dan analisis tentang tata kelola data statistik yang efektif dan efisien.
2. Identifikasi, eksplorasi dan analisis peran Multi Helix berproses transformasi statistik.
3. Identifikasi dan analisis dinamika tata kelola data statistik berproses transformasi statistik.
Model collaborative governance yang dibuat oleh Emerson, Nabatchi, dan Balogh (Emerson, Nabatchi, & Balogh, An Integrative Framework for Collaborative Governance, 2012) di sebut dengan model kerangka integratif collaborative governance. Model ini memusatkan perhatian pada konsep collaborative governance regime (CGR). Regime pada model ini diartikan sebagai upaya untuk mengarahkan pola tertentu, sistem, atau pembuatan kebijakan publik melalui kolaboratif lintas sektor yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dan aktivitas.
Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data yang digunakan yatu menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Adapun Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan model analisa data dari Miles, Huberman & Saldana (2014) yang terdiri dari pengumpulan data, kondensasi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan/verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Principled engagement merupakan hal yang muncul seiring dengan berjalannya waktu di antara para stakeholder yang berbeda-beda dan pihak dalam setting yang berbeda pula. Dengan principled engagement, pihak-pihak yang tergabung dalam konten, relasi dan tujuan yang berbeda dapat bekerja sama untuk mengatasi permasalahan, meredam konflik, dan menciptakan nilai. Shared motivation, menekankan pada elemen-elemen yang ada pada aspek yang tidak tampak dalam setiap personal, atau sering disebut modal sosial Capacity for joint action menjelaskan kemampuan para pelaku kolaborasi untuk mengambil tindakan bersama demi mencapai tujuan yang telah disepakati.
Jadi untuk dapat mengelola data statistik perlu orang yang beragam dengan keahlian yang beragam sehigga dapat memperoleh pengalaman dan ilmu yang bisa diprkatekkan Dengan perkembangan teknologi saat ini, dibutuhkan seperangkat alat yang mendukung kegiatan statistik seperti laptop, jaringan internet dan server untuk penyimpanan data. Aturan yang mengatur Sistem Statistik Nasional menggunakan Kepka BPS No. 5 Tahun 2000 Tentang Sistem Statistik Nasional.Diperkuat dengan Perpres No 132 Tahun 2022 Tentang Arsitektur SPBE Nasional. Hubungan dengan penyedia statistik dibuat oleh pengelola data harus bersinergi dengan stakeholder Kementerian/Lembaga/Dinas/Instansi.
Kolaborasi dengan berbagai aktor sangat pentng sehingga kita dapat berbagi peran dan manfaat dalam berbagi data ini akan menjadikan kolaborasi yang menarik antara kementerian/lembaga, sektor industri, berbagai asosiasi, perbankan, akademisi, media dan masyarakat serta aktor-aktor lainnya seperti sinergi antar daerah, fasilitator, sumber daya. Harapan utama ketika sudah terjadi kolaborasi terjadinya efisiensi kita mengkolaborasi update dan pengelolaannya tidak terjadi duplikasi data sehingga data berkualitas data yang sudah lengkap, input data dari kementerian terkait dibangun bersama. Ketika itu terjadi harapannya data dapat lebih bermanfaat.
Kata Kunci: Tata Kelola, Transformasi Statistik, Kolaborasi
SUMMARY
Jimmy Maratis, Master of Public Administration Program, Brawijaya University Malang, “Statistical Data Governance on Process of Transformation in The Collaborative Governance Plus Multi Helix Perspective (Study at the National Statistics Organization)”; Advisory Commission: Chairperson: Prof. Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA, Ph.D, Members: Wike, S.Sos, M.AP, DPA.
Satu Data Indonesia (SDI) is the hope for realizing effective and efficient statistical data management in Indonesia. However, the national policy initiatives contained in Presidential Regulation Number 39 of 2019 concerning One Indonesia Data have not been implemented optimally. BPS as the supervisor of the implementation of sectoral statistics in ministries, institutions and local governments has a big role in providing solutions to challenges and overcoming data problems at the national and sub-national levels as well as local governments agencies. BPS has an important role in strengthening the National Statistical System and SDI. SDI is a government data management policy to produce data that is accurate, up to date, integrated, accountable, and easily accessible and shared between Ministries/Institutions/Departments/Agencies through compliance with Data Standards, Metadata, Data interoperability, and using Reference Codes and master Data. It cannot be denied that to date, the implementation of SDI, which is one of the instruments for achieving SSN, has not been fully implemented by K/L/D/I.
National Statistics Transformation which aims to build national statistical governance and capabilities to produce quality national statistical data. The national statistics management policy outlined in Presidential Regulation No. 39 of 2019 concerning One Indonesian Data is a key output in the transformation of national statistics.
The aim of this research is to
1. Exploration and analysis of effective and efficient statistical data governance.
2. Identification, exploration and analysis of the role of the Multi Helix in a statistical transformation process.
2. Identification and analysis of in the dynamics of statistical data governance in the statistical transformation process.
The collaborative governance model created by Emerson, Nabatchi, and Balogh (Emerson, Nabatchi, & Balogh, An Integrative Framework for Collaborative Governance, 2012) is called the integrative collaborative governance framework model. This model focuses on the concept of collaborative governance regime (CGR). Regime in this model is defined as an effort to direct certain patterns, systems, or public policy making through cross sector collaboration which is manifested in the form of behavior and activities.
This research uses a descriptive qualitative approach. The data sources used are primary data and secondary data. Data collection techniques through interviews, observation and documentation. The data, analysis technique used is the data analysis model from Miles, Huberman & Saldana (2014) which consists of data collection, data condensation, data presentation, and drawing conclusions/verification.
The reseach results show that principled engagement is something that emerges over time among different stakeholders and parties in different settings. Shared motivation, emphasis on elements that exist in aspects that are not visible in each individual, or often called social capital. Capacity for joint action explain the ability of collaborative actors to take joint action to achieve agreed goals.
So, to be able to manage statistical data, you need a variety of people with diverse skills so that you can gain experience and knowledge that can be put into practice. With current technological developments, you need a set of tools that support statistical activities, such as laptops, internet networks and servers for data storage. The rules governing the National Statistical System use Kepka BPS No. 5 of 2000 concerning the National Statistical System. Strengthened by Presidential Decre No. 132 of 2022 concerning National SPBE Architecture. Relationships with statistical proiders are made by data managers who must synergize with stakeholders in Ministries/Institutions/Departments/Agencies.
Collaboration with various actors is very important so that we can share roles and benefits in sharing data. This will create interesting collaborations between ministries/institutions, the industrial sector, various associations, banking, academics, media and society as well as other actors such as synergies between regions, facilitator, resource. The main hope is that when collaboration occurs, efficiency occurs, we collaborate on updates and management, there will be no duplication of data so that quality data is complete, data input from the relevant ministries is built together. When that happens, it is hoped that the data will be more useful
Keywords: Governance, Statistical Transformation, Collaboration
20242118 | TES 310 MAR t 2024 K1 | Fadel Muhammad Resource Center (Ilmu Sosial) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain