Texts
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BIDANG PENDIDIKAN MELALUI DANA OTONOMI KHUSUS (DOK) : Studi Tentang Siklus Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua Pegunungan
RINGKASAN
Kusi Hendra Nakamnanu, Program Magister Administrasi Publik Universitas Brawijaya. "Perencanaan Pembangunan Daerah Bidang Pendidikan Melalui Dana Otonomi Khusus (DOK): Studi Tentang Siklus Perencanaan Pembangunan di Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua Pegunungan". Ketua Komisi Pembimbing; Prof. Dr. Sumartono, MS dan Anggota Komisi Pembimbing; Dr. Siti Rochmah, M.Si.
Perencanaan pembangunan daerah yang tepat akan berdampak baik dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat di berbagai bidang salah satunya adalah bidang pendidikan. Otonomi Khusus bagi masyarakat Papua adalah upaya pemerintah untuk mengatasi ketertinggalan di wilayah Papua. Kabupaten Yahukimo dengan alokasi Dana Otonomi Khusus yang paling tinggi harus mampu dkelola dengan tepat. Perencanaa pembangunan yang tidak tepat akan menjadi kendala dalam pencapaiaan tujuan pembangunan. Oleh karena itu, proses penyusunan perencanaan pembangunan daerah khususnya pada bidang pendidikan menggunakan Dana Otonomi Khusus harus dilaksanakan dengan tepat sesuai kebutuhan Orang Asli Papua (OAP) sebagai tujuan utama dari Otonomi Khusus yang diberikan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan deskripsi dan analisis mendalam mengenai perencanaan pembangunan daerah bidang pendidikan melalui Dana Otonomi Khusus di Kabupaten Yahukimo. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi serta menganalisis faktor-faktor yang dapat menjadi pendukung atau penghambat dalam perencanaan pembangunan daerah bidang pendidikan melalui Dana Otonomi Khusus di Kabupaten Yahukimo, yang akan menjadi rekomendasi peningkatan kualitas dalam perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Yahukimo.
Teori dalam penelitian ini menggunakan 10 siklus Perencanaan Pembangunan Daerah menurut Sjafrizal (2016) terdiri dari Penilaian Keadaan Saat Ini (Existing condition), Penilaian arah pembangunan masa datang, Formulasi tujuan dan sasaran pembangunan, Mengkaji alternatif strategi pembangunan, Menetapkan prioritas pembangunan, Merumuskan kebijakan pembangunan, Identifikasi program dan kegiatan, Menetapkan perkiraan Dana Investasi Dibutuhkan, Menetapkan Indikator Kinerja dan Penyusunan Rencana Tindak. Adapun dalam menentukan faktor pendukung dan penghambat menggunakan teori Rivaldi dan Bratakusumah (2004) yang terdiri dari Faktor lingkungan (Sosial dan Budaya), Faktor SDM Perencana, Faktor Sistem, Faktor perkembangan IPTEK dan Faktor pendanaan.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data berupa model analisis data interaktif dari Miles Huberman (2014) terdiri Pengumpulan data, penyajian data, Kondensasi data dan penarikan kesimpulan data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan.
Hasil Penelitian menunjukan perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten Yahukimo terutama pada bidang pendidikan melalui Dana Otonomi Khusus ditemukan bahwa berdasarkan kondisi umum saat ini, perubahan kebijakan yang terjadi terutama pada sistim tata kelola Dana Otonomi Khusus, Daerah Otonom baru (DOB) dan Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua (RIPPP) harus dianalisis secara relevan dan saling bersinergi antar dokumen perencanaan demi menjawab kebutuhan Orang Asli Papua (OAP), arah pembangunan masa depan Kabupaten Yahukimo masih belum realistis dilihat dari capaian target indikatornya dari tahun 2021-2026, tujuan dan sasaran pembangunan telah sejalan dengan pemerintah pusat namun partisipasi masyarakat masih kurang, penyusunan alternatif strategi pembangunan masih belum tepat antara dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) dan dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendidikan, penentuan sasaran dan prioritas berdasarkan tiga pokok masalah yaitu rendahnya akses pendidikan, kualitas dan daya saing pendidikan dan tata kelola pendidikan yang dilaksanakan melalui program Yahukimo Cerdas, kebijakan pembangunan dilaksanakan berdasarkan asas tindakan afirmasi bagi orang asli papua tetapi masih menerima keluhan masyarakat, program dan kegiatan dilaksanakan melalui Yahukimo Cerdas akan tetapi terkendala dinamika perubahan kebijakan yang terjadi, pendanaan dengan pola baru berdasarkan sepuluh variabel berdampak baik, Indikator kinerja belum maksimal akibat ketersediaan data yang terbatas, pada siklus rencana aksi telah digambarkan dalam Rencana Aksi Pecepatan Pembangunan Papua (RAPPP) selama periode lima tahun secara umum namun pada proses monitoring dan evaluasi masih belum maksimal. Faktor yang menjadi pendukung dalam penelitian ini adalah Faktor SDM Perencana yang baik sehingga mampu menyelesaikan proses perencanaan tepat waktu, Faktor Pendanaan yang sangat tinggi melebihi standar minimal yang ditetapkan dan Faktor Sistem terkait Tata Kelola Dana Otonomi Khusus yang baik. Faktor penghambat dalam proses perencanaan adalah kondisi lingkungan dengan keterbatasan akses dan permasalahan akibat nilai sosial dan budaya yang ada serta faktor perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak didukung dengan data dan infrastruktur yang baik.
Dari penelitian dan analisis yang telah dilakukan, Konsep perencanaan pembangunan daerah khususnya pada bidang pendidikan menggunakan Dana Otonomi Khusus harus searah dan saling bersinergi antar dokumen perencanaan dari tingkat pusat ke daerah maupun dengan sumber pendanaan lainnya. Dokumen perencanaan yang ada harus berdasarkan pada kondisi umum (existing condition) di Kabupaten Yahukimo. Dalam rangka mewujudkan Yahukimo Cerdas saat ini telah dilaksanakan dengan pendekatan kolaborasi antara pemerintah, swasta dan masyarakat namun ada beberapa kondisi perlu yang harus perhatikan dalam proses perencanaan pembangunan daerah yaitu adanya suatu dokumen yang menggambarkan capaiaan kinerja pendidikan dengan memperhatikan kondisi perlu dalam bidang infrastruktur dasar dan konektivitas, lingkungan hidup, tata kelola pembangunan dan adat istiadat di wilayah Yahukimo. Kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan harus maksimal untuk memastikan terlaksananya pembangunan sesuai rencana dan mendapatkan umpan balik (feedback) demi tercapainya tujuan bersama dalam rangka mewujudkan Yahukimo Cerdas.
Kata Kunci: Dana Otonomi Khusus, Perencanaan, Pembangunan daerah, Pendidikan.
SUMMARY
Kusi Hendra Nakamnanu, Master of Public Administration Program, Brawijaya University. "Regional Development Planning for Education through Special Autonomy Funds (DOK): A Study of the Development Planning Cycle in Yahukimo Regency, Papua Province Mountains". Chair of the Advisory Committee: Prof. Dr. Sumartono, MS and Committee Member: Dr. Siti Rochmah, M.Si.
Proper regional development planning will have a good impact on realizing community welfare in various fields, one of which is the field of education. Special Autonomy for the Papuan people is the government's effort to overcome backwardness in the Papua region. Yahukimo Regency with the highest allocation of Special Autonomy Funds must be able to be managed appropriately. Improper development planning will be an obstacle to achieving development goals. Therefore, the process of preparing regional development planning, especially in the field of education using the Special Autonomy Fund, must be carried out appropriately according to the needs of Indigenous Papuans (OAP) as the main objective of the Special Autonomy granted.
The purpose of this research is to conduct an in-depth description and analysis of regional development planning in the education sector through the Special Autonomy Fund in Yahukimo Regency. In addition, this research also aims to identify and analyze factors that can be supporters or obstacles in regional development planning in the field of education through the Special Autonomy Fund in Yahukimo District, which will become recommendations for improving the quality of regional development planning in Yahukimo Regency.
The theory in this study uses 10 cycles of Regional Development Planning according to Sjafrizal (2016) consisting of Existing condition, Assessment of future development direction, Formulation of development goals and objectives, Examining alternative development strategies, Establishing development priorities, Formulating development policies, Identifying programs and activities, Establishing estimates of Investment Funds Needed, Establishing Performance Indicators and Preparing Action Plans. As for determining the supporting and inhibiting factors using the theory of Rivaldi and Bratakusumah (2004) which consists of environmental factors (social and cultural), human resource planner factors, system factors, science and technology development factors and funding factors.
This study adopts a qualitative descriptive research method. Data sources were taken using purposive sampling technique. Data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The data analysis technique is an interactive data analysis model from Miles Huberman (2014) consisting of data collection, data presentation, data condensation and data conclusion drawing, data presentation, and conclusion drawing.
The results of the study show that regional development planning in
Yahukimo Regency, especially in the field of education through the Special
Autonomy Fund, found that based on current general conditions, policy changes
that occur, especially in the governance system of the Special Autonomy Fund, the
new Autonomous Region (DOB) and the Master Plan for the Acceleration of
Papuan Development (RIPPP) must be analyzed in a relevant manner and
synergize between planning documents in order to answer the needs of Indigenous
Papuans (OAP), the future development direction of Yahukimo Regency is still
unrealistic as seen from the achievement of its indicator targets from 2021-2026 development goals and objectives are in line with the central government but community participation is still lacking, the preparation of alternative development strategies is still not appropriate between the Regional Long-Term Development Plan (RPJMD) document and the Education Office Strategic Plan (RENSTRA) document, determining targets and priorities based on three main problems, namely low access to education, quality and competitiveness of education and education governance implemented through the Yahukimo Cerdas program, development policies are implemented based on the principle of affirmative action for indigenous Papuans but still receive public complaints, programs and activities implemented through Yahukimo Cerdas however, it is constrained by the dynamics of policy changes that occur, funding with a new pattern based on ten variables has a good impact, performance indicators have not been maximized due to limited data availability, the action plan cycle has been described in the Papua Development Acceleration Action Plan (RAPPP) for a five-year period in general, but the monitoring and evaluation process is still not optimal. The supporting factors in this study are the Human Resources Factor of good planners so that they are able to complete the planning process on time, the Funding Factor which is very high exceeding the minimum standards set and the System Factors related to good Special Autonomy Fund Governance. The inhibiting factors in the planning process are environmental conditions with limited access and problems due to existing social and cultural values and the development of science and technology that are not supported by good data and infrastructure.
From the research and analysis that has been carried out, the concept of regional development planning, especially in the field of education using the Special Autonomy Fund, must be in the same direction and synergize between planning documents from the central to regional levels and with other funding sources. Existing planning documents must be based on the general conditions (existing conditions) in Yahukimo Regency. In order to realize Smart Yahukimo, it has currently been implemented with a collaborative approach between the government, the private sector and the community, but there are several conditions that need to be considered in the regional development planning process, namely the existence of a document that describes the achievement of educational performance by taking into account the necessary conditions in the fields of basic infrastructure and connectivity, the environment, development governance and customs in the Yahukimo region. Monitoring and evaluation activities carried out must be maximized to ensure the implementation of development according to plan and get feedback for the achievement of common goals in order to realize Smart Yahukimo.
Keywords: Special Autonomy Fund, Planning, Regional Development, Education.
2024232 | TES 378,12 NAK p 2024 K1 | Fadel Muhammad Resource Center (Ilmu Sosial) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain