Texts
Community Empowerment
Pemberdayaan merupakan entry point bagi munculnya kemandirian suatu komunitas. Sementara salah satu paradigma pembangunan bertautan dengan orientasi menuju pemberdayaan komunitas. Jadi, sudah menjadi suatu keniscayaan jika pembangunan hendaknya mampu mewujudkan Masyarakat yang sejahtera berkeadilan sekaligus berdaya. Untuk itu, seringkali dibutuhkan peran fasilitator dan/atau pendamping, baik dari kalangan akademisi, pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), maupun dari lembaga-organisasi lokal yang ada, dalam berbagai program pemberdayaan.
Studi kasus yang ditinjau dalam buku ini adalah pemberdayaan komunitas pesisir. Dengan keunikan kawasan pesisir dan struktur sosiokultur masyarakatnya, maka keberhasilan pemberdayaan ditentukan oleh beberapa fakor, yaitu kepemimpinan, sinkronisasi kebijakan antarsektor dan wilayah, ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas, eksistensi institusi lokal dan kader-kader pemberdayaan untuk kontinuitas program, serta koordinasi dan komitmen dari stakeholders yang terlibat, termasuk partisipasi dari masyarakat sebagai penerima manfaat. Selain itu, pendekatan nilai-nilai kearifan lokal dalam suatu komunitas akan mempermudah perubahan mindset dan pola perilaku yang diharapkan dalam suatu (program) pemberdayaan.
2024135 | 361 ULU c 2024 K1 | Fadel Muhammad Resource Center (Ilmu Sosial) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain