Texts
PENGARUH ORGANIZATIONAL READINESS FOR CHANGE, SERVICE INNOVATION DAN CORPORATE IMAGE TERHADAP PORT COMPETITIVENESS MELALUI OPPORTUNITY AND CHALLENGE DAN CORPORATE IDENTITY : Studi pada Perusahaan Klien PT. PELINDO I Belawan
RINGKASAN
Gunung Hutapea, NIM 177030402012009 Program Doktor Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya, 2021. Pengaruh Organizational Readiness for
Change, Service Innovation dan Corporate Image terhadap Port Competitiveness
melalui Opportunity and Challenge dan Corporate Identity (Studi pada Perusahaan
Klien PT Pelindo I Belawan). Promotor Umar Nimran, Kopromotor: Kadarisman H.
dan Mohammad Iqbal.
Secara umum pelabuhan di Asia Tenggara terletak pada posisi geografis
yang strategis untuk rute pelayaran internasional dan dipengaruhi oleh penetrasi
bisnis jalur pelayaran global. Seiring dengan tren persaingan global, pelabuhan
Asia Tenggara juga menghadapi persaingan antar negara. Indonesia turun 5
peringkat dari daftar peringkat negara paling kompetitif di dunia, pemeringkatan
yang dikeluarkan oleh World Economic Forum (WEF).
Operator pelabuhan perlu merencanakan strategi yang tepat dan dapat
mengidentifikasi posisi kompetitif pelabuhan saat ini serta faktor-faktor yang
mempengaruhi lingkungan bisnis pelabuhan, sehingga dapat mempertahankan
dan meningkatkan daya saing pelabuhan (Dang & Yeo, 2017). Menjadi kompetitif
merupakan tantangan yang banyak dijadikan prioritas bagi organisasi bisnis yang
bergerak khususnya dalam konteks layanan kepelabuhanan. Salah satu jasa
kepelabuhan yang tersedia di Indonesia adalah PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo)
I yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Area kerja Pelindo I adalah
kawasan barat Indonesia yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka yang
merupakan perairan tersibuk di dunia, sehingga keberadaan Pelindo I pun memiliki
peran strategis dalam keterhubungan jaringan perdagangan internasional
berbasis transportasi laut di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menjelaskan pengaruh
Organizational Readiness for Change, Service Innovation dan Corporate Image
terhadap Port Competitiveness pada Badan Usaha Pelabuhan PT Pelindo I. Di
samping itu, juga bertujuan untuk menguji dan menjelaskan Perceived Opportunity
dan Corporate Identity sebagai mediasi pengaruh Organizational Readiness for
Change, Service Innovation dan Corporate Image terhadap Port Competitiveness.
Penelitian ini berupa penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang
menggunakan metode survei. Populasi adalah seluruh perusahaan Usaha Jasa
Pengurusan Transportasi (128), perusahaan pelayaran (86), dan Perusahaan
Bongkar Muat (62) yang bernaung di bawah PT Pelindo I Belawan, penarikan
sampel dengan metode Proportional Random Sampling. Responden adalah
pimpinan organisasi dan secara keseluruhan sebanyak 180 orang. Instrumen
penelitian berupa kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Metode
analisis data menggunakan SEM dengan pendekatan WarpPLS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Organizational Readiness for
Change berpengaruh secara signifikan terhadap Perceived Opportunity and
Challenge. Melihat koefisien struktural positif, dapat disimpulkan bahwa hubungan
x
antara keduanya adalah positif. Sehingga meningkatnya kesiapan untuk
mengubah kognisi karyawan untuk memfasilitasi perubahan organisasi khususnya
pada PT Pelindo I dapat meningkatkan pula proses menyimpulkan suatu pesan
atau informasi yang berupa peristiwa atau pengalaman yang ada di dalam
organisasi yang memungkinkan seseorang untuk melakukan suatu tindakan
selanjutnya. (2) Organizational Readiness for Change berpengaruh secara tidak
signifikan terhadap Port Competitiveness. Namun terdapat pengaruh tidak
langsung yang signifikan Organizational Readiness for Change terhadap Port
Competitiveness melalui Perceived Opportunity and Challenge. Sehingga
meningkatnya kesiapan untuk mengubah kognisi karyawan dalam memfasilitasi
perubahan organisasi khususnya pada PT Pelindo I dapat meningkatkan kegiatan
fungsional yang dilakukan di PT Pelindo I, dari perspektif rantai logistik, hingga
daya saing pelabuhan. (3) Service Innovation berpengaruh secara signifikan
terhadap Perceived Opportunity and Challenge. Melihat koefisien struktural positif,
dapat disimpulkan bahwa hubungan antara keduanya adalah positif. Sehingga
meningkatnya semua perilaku dan aktivitas inovasi terkait dengan layanan atau
untuk layanan yang ada di pelabuhan PT Pelindo I dapat meningkatkan pula
segala proses dalam menyimpulkan suatu pesan atau informasi yang ada di dalam
organisasi yang memungkinkan seseorang untuk melakukan suatu tindakan
selanjutnya. (4) Service Innovation berpengaruh secara signifikan terhadap
Corporate Identity. Melihat koefisien struktural positif, dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara keduanya adalah positif. Sehingga meningkatnya semua
perilaku dan aktivitas inovasi terkait dengan layanan atau untuk layanan yang ada
di pelabuhan PT Pelindo I dapat meningkatkan pula semua manifestasi dari PT
Pelindo I yang memungkinkannya menjadi berbeda. (5) Service Innovation
berpengaruh secara signifikan terhadap Port Competitiveness. Melihat koefisien
struktural positif, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara keduanya adalah
positif. Namun terdapat 2 pengaruh tidak langsung Service Innovation terhadap
Port Competitiveness yaitu melalui Perceived Opportunity and Challenge dan
melalui Corporate Identity. (6) Corporate Image berpengaruh secara signifikan
terhadap Corporate Identity. Meningkatnya persepsi masyarakat terhadap jati diri
perusahaan dapat meningkatkan pula manifestasi atau karakteristik dari suatu
organisasi yang memungkinkannya menjadi berbeda. (7) Corporate Image
berpengaruh secara tidak signifikan terhadap Port Competitiveness. Namun
terdapat pengaruh tidak langsung yang signifikan Corporate Image terhadap Port
Competitiveness melalui Corporate Identity. Sehingga meningkatnya persepsi
masyarakat terhadap jati diri perusahaan dapat meningkatkan pula kegiatan
fungsional yang dilakukan di PT Pelindo I, dari perspektif rantai logistik hingga
daya saing pelabuhan, baik secara langsung maupun melalui mediasi identitas
perusahaan. (8) Perceived Opportunity and Challenge berpengaruh secara
signifikan terhadap Port Competitiveness. Sehingga meningkatnya proses
menyimpulkan suatu pesan atau informasi yang berupa peristiwa atau
pengalaman yang memungkinkan seseorang untuk melakukan suatu tindakan
selanjutnya dapat meningkatkan pula kegiatan fungsional yang dilakukan di PT
Pelindo I, dari perspektif rantai logistik hingga daya saing pelabuhan. (9) Corporate
Identity berpengaruh secara signifikan terhadap Port Competitiveness. Sehingga
meningkatnya manifestasi/karakteristik dari suatu organisasi yang
memungkinkannya menjadi berbeda dapat meningkatkan pula kegiatan fungsional
yang dilakukan di PT Pelindo I, dari perspektif rantai logistik hingga daya saing
pelabuhan.
xi
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat dirumuskan saran
upaya menjaga dan meningkatkan Keberlanjutan perusahaan di PT Pelindo I dan
penelitian mendatang sebagai berikut: (1) Memperbaiki dan meningkatkan Service
Innovation, mengingat variabel ini berperan sentral, yaitu sebagai pendorong Port
Competitiveness dan sekaligus sebagai pendorong kedua variabel mediasi yaitu
Perceived Opportunity and Challenge dan Corporate Identity. Hal ini didorong
dengan rata-rata variabel yang termasuk kategori tinggi. Hal ini dapat dilakukan
dengan memprioritaskan variasi dan kualitas inovasi yang inovatif. Inovasi adalah
hal yang wajib dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang masuk dalam kategori
sudah mapan, namun kerap kali inovasi juga menjadi paradoks, khususnya bagi
perusahaan mapan yang sudah terjebak pada kesuksesan masa lampau. Hal yang
perlu dilakukan oleh perusahaan mapan khususnya untuk bertahan dan
berkembang adalah harus bisa melihat dengan jernih tantangan yang ada di
hadapannya. Baik bagi PT Pelindo I dan klien-kliennya, adanya inovasi-inovasi
baru yang rutin ditetapkan dapat menjadi strategi untuk menghadapi perubahanperubahan
yang terjadi. Salah satu contohnya adalah melakukan inovasi di bidang
layanan seperti melakukan pelatihan terhadap sumber daya manusia pada masing
masing pelabuhan demi meningkatkan layanan pengoperasioan dan maintenance
alat bongkar muat. Dengan demikian, perubahan yang terjadi dapat menjadi
tantangan yang selanjutnya menjadi peluang apabila berhasil dihadapi. (2) Dalam
organisasi hybrid seperti BUMN, kebijakan pemerintah yang menangani
Organizational Readiness for Change yang kuat dan Service Innovation yang baik
tidak hanya terpusat atau top-down, tetapi juga memperhatikan upaya garis bawah
organisasi eksternal untuk menciptakan proses kolaboratif. Hal ini diharapkan
dapat menciptakan tata kelola yang transparan sehingga di masa depan dapat
menciptakan keterbukaan terhadap inovasi (inovasi keterbukaan). Sehingga untuk
menghadapi adanya perubahan-perubahan dan merubah perubahan tersebut
menjadi inovasi, dibutuhkan peran kebijakan pemerintah dan Service Innovation
dari pihak PT Pelindo I. (3) Variabel Organizational Readiness for Change sebagai
sebuah konsep yang sifatnya dinamis, sehingga antara responden yang satu
dengan lainnya bisa menangkap sudut pandang yang berbeda. Dimungkinkan
Organizational Readiness for Change yang berlaku terdapat kerancuan dalam
penafsiran oleh responden ketika melihat kesiapan perubahan yang berhubungan
dengan kinerja organisasi atau kesiapan untuk melakukan perubahan dalam
konteks stratejik. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penyusunan
kuesioner yang bisa menangkap dinamika tersebut. (4) Konsep pengukuran Port
Competitiveness dari penelitian terdahulu Çetinkaya et al (2019) dan Azevedo &
Ferreira (2008) yang semula lebih berorientasi pada bidang ekonomi dan industri
diubah ke dalam suatu konteks yang lebih persepsional sehingga rentan
mengalami kesalahpahaman dalam penerimaan dan pemaknaan. Oleh karena itu
diperlukan penelitian lebih lanjut agar diperoleh konsep pengukuran yang lebih
mapan.
SUMMARY
Gunung Hutapea, Doctoral Program of Administrative Science Brawijaya
University, 2021. The Effect of Organizational Readiness for Change, Service
Innovation and Corporate Image on Port Competitiveness through Opportunity and
Challenge and Corporate Identity (Study on Clients of PT Pelindo I Belawan).
Promoter: Umar Nimran, Co-promoters: Kadarisman H and Mohammad Iqbal.
In general, ports in Southeast Asia are located in a strategic geographical
position for international shipping routes and are influenced by the penetration of
the global shipping line business. Along with the trend of global competition,
Southeast Asian ports also face a competition between countries. Indonesia has
dropped 5 places from the ranking list of the most competitive countries in the
world, a ranking issued by the World Economic Forum (WEF).
Port operators need to plan the right strategy and be able to identify the
current competitive position of the port and the factors that affect the port business
environment, to maintain and enhance Port Competitiveness (Dang & Yeo, 2017).
Being competitive is a challenge that has become a priority for many business
organizations, especially in the context of port services. One of the port services
available in Indonesia is PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I is a State Owned
Company (BUMN). Pelindo I's work area is the western region of Indonesia which
is directly opposite the Strait of Malacca, which is the busiest waters in the world,
so the existence of Pelindo I also has a strategic role in the Connectivity of
international trade networks based on sea transportation in Indonesia.
This study aims to examine and explain the influence of Organizational
Readiness for Change, Service Innovation, and Corporate Image on Port
Competitiveness at PT Pelindo I Port Business Entity. Also, it aims to test and
explain Perceived Opportunity and Corporate Identity as mediating the influence
of Organizational Readiness for Change. Service Innovation and Corporate Image
on Port Competitiveness.
This research is research with a quantitative approach using a survey
method. The population is all Transportation Management Service Business
companies (128), shipping companies (86), and loading and unloading companies
(62) under PT Pelindo I Belawan, sampling using the Proportional Random
Sampling method. Respondents are organizational leaders and a total of 180
people. The research instrument is a questionnaire that has been tested for validity
and reliability. Methods of data analysis using SEM with the WarpPLS approach.
The results showed that: (1) Organizational Readiness for Change has a
significant effect on Perceived Opportunity and Challenge. Looking at the positive
structural coefficient, it can be concluded that the relationship between the two is
positive. So that the increased readiness to change employee cognition to facilitate
organizational change, especially at PT Pelindo I, can also improve the process of
concluding a message or information in the form of events or experiences within
the organization that allow someone to take further action. (2) Organizational
Readiness for Change has no significant effect on Port Competitiveness. However,
there is a significant indirect effect of Organizational Readiness for Change on Port
Competitiveness through Perceived Opportunity and Challenge. So that the
xiii
increased readiness to change employee cognition in facilitating organizational
change, especially at PT Pelindo I, can improve the functional activities carried out
at PT Pelindo I, from the perspective of the logistics chain to Port Competitiveness.
(3) Service Innovation has a significant effect on Perceived Opportunity and
Challenge. Looking at the positive structural coefficient, it can be concluded that
the relationship between the two is positive. So that the increasing of all Innovation
behavior and activities related to services or for existing services in the port of PT
Pelindo I can also improve all processes in concluding a message or information
within the organization that allows someone to take further action. (4) Service
Innovation has a significant effect on Corporate Identity. Looking at the positive
structural coefficient, it can be concluded that the relationship between the two is
positive. So that the increase in all behavior and Innovation activities related to
services or for existing services in the port of PT Pelindo I can also increase all the
manifestations of PT Pelindo I that allow it to be different. (5) Service Innovation
has a significant effect on Port Competitiveness. Looking at the positive structural
coefficient, it can be concluded that the relationship between the two is positive.
However, there are 2 indirect effects of Service Innovation on Port
Competitiveness, namely through Perceived Opportunity and Challenge and
through Corporate Identity. (6) Corporate Image has a significant effect on
Corporate Identity. Increasing public perceptions of the company's identity can also
increase the manifestations or characteristics of an organization that allow it to be
different. (7) Corporate Image has no significant effect on Port Competitiveness.
However, there is a significant indirect effect of Corporate Image on Port
Competitiveness through Corporate Identity. So that the increasing public
perception of the company's identity can also increase the functional activities
carried out at PT Pelindo I, from the perspective of the logistics chain to Port
Competitiveness, both directly and through mediating Corporate Identity. (8)
Perceived Opportunity and Challenge has a significant effect on Port
Competitiveness. So that the increase in the process of concluding a message or
information in the form of events or experiences that enable someone to take
further action can also improve the functional activities carried out at PT Pelindo I,
from the perspective of the logistics chain to Port Competitiveness. (9) Corporate
Identity has a significant effect on Port Competitiveness. So that the increasing
manifestations/characteristics of an organization that allow it to be different can
also increase the functional activities carried out at PT Pelindo I, from the
perspective of the logistics chain to Port Competitiveness.
Based on the results of the research and discussion, suggestions for efforts
to maintain and improve company sustainability at PT Pelindo I and future research
can be formulated as follows: (1) Improving and improving Service Innovation,
considering that this variable plays a central role, namely as a driver of Port
Competitiveness and at the same time as a driver of the two variables. mediation,
namely Perceived Opportunity and Challenge and Corporate Identity. This is driven
by the average variable which is included in the high category. This can be done
by prioritizing the variety and quality of innovative innovations. Innovation is
something that must be done by companies that fall into the established category,
but often Innovation is also a paradox, especially for established companies that
have been trapped in past successes. What an established company needs to do,
especially to survive and develop, is to be able to clearly see the challenges that
lie ahead. For both PT Pelindo I and its clients, the existence of new innovations
that are routinely established can be a strategy to deal with the changes that occur.
xiv
One example is to innovate in the service sector, such as conducting training on
human resources at each port in order to improve the operation and maintenance
of loading and unloading equipment. Thus, the changes that occur can be a
challenge which in turn becomes an opportunity if successfully faced. (2) In hybrid
organizations such as SOEs, government policies that address strong
Organizational Readiness for Change and good Service Innovation are not only
centralized or top-down, but also pay attention to the bottom line efforts of external
organizations to create collaborative processes. This is expected to create
transparent governance so that in the future it can create openness to Innovation
(Innovation openness). So that to deal with changes and turn these changes into
innovations, it takes the role of government policies and Service Innovation from
the PT Pelindo I. (3) Organizational Readiness for Change variable as a concept
that is dynamic, so that one respondent can capture different points of view. It is
possible that the applicable Organizational Readiness for Change there is
confusion in the interpretation by respondents when they see readiness for change
related to organizational Performance or readiness to make changes in a strategic
context. Further research is needed on the preparation of questionnaires that can
capture these dynamics. (4) The concept of measuring Port Competitiveness from
previous research by etinkaya et al (2019) and Azevedo & Ferreira (2008) which
was originally more oriented to the economic and industrial fields was changed into
a more perceptual context so that it is prone to misunderstandings in acceptance
and meaning. Therefore, further research is needed in order to obtain a more
established measurement concept.
202455 | DIS 658,4 HUT p 2024 K1 | Fadel Muhammad Resource Center (Ilmu Terapan) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain