Texts
KINERJA ORGANISASI PUBLIK DALAM KEPEMIMPINAN KOTA SURABAYA, JAWA TIMUR, INDONESIA
RINGKASAN
Priyo Budi Santoso, Program Doktor Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Malang, 2021. Judul Kajian “Kinerja Organisasi Publik Dalam Kepemimpinan
Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia”. Promotor: Prof. Dr. Agus Suryono, MS;
Ko. Promotor: Dr. Tjahjanulin Domai, MS dan Drs Andy Fefta Wijaya MDA, Ph.D.
Kajian ini menelaah dan menganalisis mengenai kinerja organisasi publik
pemerintahan lokal di Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Pemilihan Kota
Surabaya dikarenakan adanya gap empiris dan teortis yang ditemukan diawal
penelitian, dimana manajemen kinerjanya dinilai belum optimal dari hasil nilai
SAKIPnya yang masih dilevel rendah jika dibandingkan Kabupaten/ Kota lainnya
se Indonesia. Namun pemimpin Kota Surabaya berhasil memenangkan periode
kedua sebagai Walikota didaerah tersebut dengan dukungan mayoritas, sebagai
salah satu bukti empiris bahwa masyarakat puas dengan kinerja dari hasil
kepemimpinannya. Hal inilah menarik dikaji tentang kinerja sebenarnya dari
kepemimpinan Kota Surabaya, karena secara teoritis manajemen kinerja yang baik
akan menghasilkan kinerja yang optimal dan sebaliknya manajemen kinerja yang
kurang baik menghasilkan kinerja yang rendah. Asumsi teoritis ini tidak berlaku di
Kota Surabaya yang menimbulkan gap teoritis. Oleh karena itu penelitian ini ingin
membuktikan kinerja dari kepemimpinan Kota Surabaya tersebut. Kinerja tersebut
dilihat dari 3 aspek kinerja pembangunan daerah yaitu: aspek kesejahteraan
masyarakat, pelayanan publik dan daya saing daerah. Ketiga aspek ini merupakan
ukuran-ukuran yang telah ditetapkan dan diterapkan berdasarkan kebijakan
Kementrian Dalam Negeri sebagai pembina pemerintah daerah. Hal tersebut diatur
dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) 54 tahun 2010 yang
kemudian diperbaharui menjadi Permendagri 86 tahun 2017 tentang tata cara
perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah, tata cara evaluasi
rancangan peraturan daerah tentang rencana pembangunan jangka panjang daerah
dan rencana pembangunan jangka menengah daerah, serta tata cara perubahan
rencana pembangunan jangka panjang daerah dan rencana pembangunan jangka
menengah daerah dan rencana kerja pemerintah daerah. Berdasarkan hal tersebut,
maka rumusan masalahnya ditujukan pada 3 permasalahanyaitu kinerja Pemerintah
Kota Surabaya pada aspek kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik dan daya
saing daerah dalam kepemimpinan Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kinerja dan
kepemimpinan. Teori Kinerja menjadi perhatian utama dimana kajian kinerja ini
berkembang diera paradigma New Public Management dan Governance saat ini.
Adapun teori kinerja tersebut meliputi: Kinerja, Pengertian Kinerja Organisasi
Publik, Manajemen Kinerja, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja, Indikator
Kinerja Organisasi, Perbandingan Kinerja, Faktor-Faktor Keberhasilan
Manajemen Kinerja Sektror Publik, Pengukuran Kinerja untuk Pengambilan
Keputusan, dan Evaluasi Kinerja Kebijakan dan Program. Sedangkan Teori
kepemimpinan yang dibahas adalah meliputi: Kepemimpinan, Pengertian
Kepemimpinan, Fungsi Kepemimpinan, Pendekatan Kepemimpinan, Gaya
x
Kepemimpinan, Kepemimpinan Lokal, Kepemimpinan Transglobal, dan
Perbedaan Antara Kepemimpinan Lokal Dengan Kepemimpinan Transglobal.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode
kualitatif. Lokasi dalam penelitian ini adalah pemerintah Kota Surabaya di
Indonesia. Fokus penelitian ini adalah kinerja organisasi publik pada aspek
kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik dan daya saing daerah dalam
kepemimpinan Kota Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Jenis data yang digunakan
di dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
melalui focus group discussion, sedangkan data sekunder terdiri atas dokumendokumen
yang dapat digunakan dalam mendukung proses penelitian. Metode
pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan FGD.
Hasil temuan lapangan menyimpulkan bahwa pertama berdasarkan ke 3
aspek yaitu kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah
maka ditemukan hampir di sebagian besar indikator kinerja yang penentuan
targetnya kurang tepat yaitu: terdapat target yang sama di tahun 2016 dan 2017, dan
terdapat target kinerja ditahun 2017 yang lebih rendah dari realisasi tahun 2016.
Kedua, kinerja tujuan pemerintah Kota Surabaya dari tahun 2016 ke 2017 dapat
disimpulkan 61,5% berhasil dibandingkan dengan 38,56% kinerja tujuannya yang
belum berhasil. Ketiga, aspek pelayanan umum merupakan aspek yang paling
lemah karena 50% dari kinerja tujuannya kurang berhasil, kemudian diikuti aspek
daya saing dan kesejahteraan masyarakat. Keempat, perlu dilakukan reformasi pada
6 sasaran/program karena kinerja tujuannya turun dari tahun 2016 ke 2017,
sedangkan kinerja sasaran/ programnya malah sebaliknya sebagian atau seluruhnya
berhasil, sehingga terjadi ketidak konsistenan
Kata kunci: Kinerja Organisasi Publik, Manajemen Kinerja, Kepemimpinan
Lokal
xi
SUMMARY
Priyo Budi Santoso, Doctoral Program of Administrative Science, Universitas
Brawijaya, malang 2021. Title: “Performance of Public Organization in the Leadership
of Surabaya City, East Java, Indonesia”. Promotor: Prof. Dr. Agus Suryono, MS; Co.
Promotor: dr. Tjahjanulin Domai, MS and Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA, Ph.D
This research scrutinizes and analyses the performance of public organization
in a local government of the Surabaya City, East Java, Indonesia. Surabaya is chosen
because there is an empirical and theoretical gap founded in the beginning of this
research, where the performance management of the Surabaya City as its score of
SAKIP is still low to be compared with other districts in Indonesia. However, the
Mayor of Surabaya City is successful to win the second election with the majority votes
as an empirical fact that people in Surabaya are relatively satisfied with her
performance as the city Mayor. This is an interesting fact to know more about the
leadership performance of Surabaya City. Theoretically a good performance
management will result an optimal performance, and conversely a bad performance
management will result a low performance. This theoretical assumption is not available
in the case of Surabaya city as the theoretical gap that need to be explained. So, this
research wants to approve a leadership performance of the Surabaya city. The
performance is looked from three aspects of local development, namely: community
welfare, public service and local competitiveness which is arranged in the national
regulation as Permendagri 86 Year 2017 as the replacement of Permendagri 54 Year
2010. This regulation is about governance of planning, monitoring and evaluation of
local development including long, midle and short terms of local planning.
This research uses theories of performance and leadership. Performance
theories are developed under the New Public Management and Governance paradigms.
Performance theories include performance, definition of public organisational
performance, performance management, influential factors of performance,
organizational performance indicator, performance comparison, successful factors of
public management performance, performance measurement for decision making, and
policy and program performance evaluation. While, the leadership theories include
leadership function, leadership approach, leadership style, local leadership, transglobal
leadership, and differentiation between local and transglobal leaderships. Thus, this
research focuses on three performance problems: community welfare, public service
and local competitiveness in the leadership of Surabaya City, East Java, Indonesia.
This research uses descriptive and qualitative method. Research location is
Surabaya City, Indonesia. Research focus is performance of public organization in
aspects of community welfare, public service and local competitiveness in the
leadership od Surabaya city, East Java, Indonesia. Types of data are primary and
secondary data. Primary data is gathered from FGD, whereas secondary data are from
documents. Data collection methods are by observation, documentation and FGD.
Research results are firstly that it is found in all three aspects of community
welfare, public service and local competitiveness in un appropriateness of target
determination. Those include: a similar target between 2016 and 2017, and low targets
202440 | DIS 303,34 SAN k 2024 K1 | Fadel Muhammad Resource Center (ilmu sosial) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain