Texts
Analisis Hubungan Desentralisasi, Ketersediaan Pelayanan Kesehatan Dan Kesehatan Ibu Dan Anak di Indonesia 2018 Dengan Metode Structural Equation Modeling
Rizky Maulidya, 216030101111015, Program Magister Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang, “Analisis Hubungan Desentralisasi, Ketersediaan Pelayanan Kesehatan dan Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia 2018 dengan Metode Structural Equation Modeling”, Komisi Pembimbing: Dr. Sarwono, M.Si dan Sujarwoto, S.IP., M.Si., Ph.D.
Dalam administrasi publik, manfaat mendasar dari desentralisasi adalah menciptakan pelayanan publik yang efektif dan efisien. Pelaksanaan desentralisasi di Indonesia yang telah berjalan selama dua dekade merupakan momentum penting untuk melaksanakan refleksi atas berbagai permasalahan yang muncul terutama pada bidang kesehatan. Kajian mengenai desentralisasi dengan kesehatan terutama kesehatan ibu dan anak di Indonesia belum banyak dilakukan. Dengan mengkaji hubungan desentralisasi, ketersediaan pelayanan kesehatan dan kesehatan ibu dan anak, maka akan diketahui apakah kebijakan desentralisasi yang telah dilaksanakan memberikan efek positif pada ketersediaan pelayanan kesehatan dan kesehatan ibu dan anak sehingga dapat menjadi masukan bagi pemerintah untuk dapat memutuskan kebijakan desentralisasi yang lebih tepat.
Penulisan tesis dengan judul “Analisis Hubungan Desentralisasi, Ketersediaan Pelayanan Kesehatan dan Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia 2018 dengan Metode Structural Equation Modeling”, memiliki rumusan masalah penelitian yaitu: 1. Bagaimanakah hubungan spasial atas desentralisasi, ketersediaan pelayanan kesehatan dan kesehatan ibu dan anak di 508 Kabupaten/kota di Indonesia setelah dua dekade desentralisasi (tahun 2018)? 2. Apakah desentralisasi berhubungan langsung terhadap kesehatan ibu dan anak di 508 Kabupaten/kota di Indonesia? Atau berhubungan tidak langsung melalui ketersediaan pelayanan kesehatan selama dua dekade desentralisasi (tahun2018)? Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis dependensi spasial atas desentralisasi, ketersediaan pelayanan kesehatan dan kesehatan ibu dan anak di 508 Kabupaten/kota di Indonesia setelah dua dekade desentralisasi dan menganalisis dan menguji korelasi desentralisasi, ketersediaan pelayanan kesehatan dan kesehatan ibu dan anak di 508 Kabupaten/kota di Indonesia setelah dua dekade desentralisasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis statistik Moran’s I melalui software R dan Structural Equation Modeling dengan pendekatan Partial Least Square dengan menggunakan software SMART PLS4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat autokorelasi spasial positif pada variabel desentralisasi, ketersediaan pelayanan kesehatan, dan kesehatan ibu dan anak pada tingkat kabupaten/kota di Indonesia, di mana wilayah Indonesia bagian Barat cenderung memiliki tingkat desentralisasi, ketersediaan pelayanan kesehatan, dan capaian kesehatan ibu dan anak yang lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia bagian Timur. Desentralisasi kabupaten/kota berhubungan positif terhadap peningkatan capaian kesehatan ibu dan anak pada level kabupaten/kota di Indonesia. Selain itu ditemukan hasil bahwa desentralisasi kabupaten/kota akan semakin meningkatkan capaian kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan ketersediaan pelayanan kesehatan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kebijakan desentralisasi akan meningkatkan kemampuan pemerintah kabupaten/kota dalam menyediakan pelayanan kesehatan secara efektif dan efisien sehingga dapat menghasilkan kesehatan ibu dan anak yang lebih baik.
Kata kunci: Desentralisasi, Ketersediaan Pelayanan Kesehatan, Hasil Kesehatan, Kesehatan Ibu dan Anak
Rizky Maulidya, 216030101111015, Public Administration Masters Program, Faculty of Administrative Sciences, Brawijaya University Malang Universitas Brawijaya Malang, “Analysis of Decentralization, Availability of Health Services and Maternal and Child Health in Indonesia 2018 Using the Structural Equation Modeling Method”, Supervisor: Dr. Sarwono, M.Si; Co-supervisor: Sujarwoto, S.IP., M.Si., Ph.D.
In public administration, the fundamental benefit of decentralization is creating effective and efficient public services. The implementation of decentralization in Indonesia which has been running for two decades is an important momentum to reflect on various problems that have arisen, especially in the health sector. Studies on decentralization with health, especially maternal and child health in Indonesia, have not been carried out much. By examining the relationship between decentralization and the availability of health and maternal and child health services, it will be known whether the decentralization policy that has been implemented has had a positive effect on the availability of health and maternal and child health services so that it can become input for the government to be able to decide on a more appropriate decentralization policy.
Writing a thesis with the title "Analysis of Decentralization, Availability of Health Services and Maternal and Child Health in Indonesia 2018 Using the Structural Equation Modeling Method", has a research problem formulation, namely: 1. What is the spatial relationship of decentralization, availability of health services and maternal and child health in 508 Regencies/Cities in Indonesia after two decades of decentralization (2018)? 2. Is decentralization directly related to maternal and child health in 508 districts/cities in Indonesia? Or indirectly through the availability of health services during the two decades of decentralization 2018)? This study aims to explain and analyze the spatial dependencies on decentralization, the availability of health and maternal and child health services in 508 districts/cities in Indonesia after two decades of decentralization and analyze and test the correlation of decentralization, the availability of health services and maternal and child health in 508 districts/ Cities in Indonesia after two decades of decentralization.
This study uses a quantitative approach with the Moran's I statistical analysis method through R software and Structural Equation Modeling with the Partial Least Square approach using SMART PLS4 software. The results of the study show that there is a positive spatial autocorrelation in the variables of decentralization, availability of health services, and maternal and child health at the district/city level in Indonesia, where the western part of Indonesia tends to have a level of decentralization, availability of health services, and maternal and child health outcomes. which is higher than that of eastern Indonesia. District/city decentralization has had a positive effect on increasing maternal and child health outcomes at the district/city level in Indonesia. In addition, it was found that district/city decentralization will further improve maternal and child health outcomes through increasing the availability of health services.
This research shows that decentralization policies will increase the ability of district/city governments to provide health services effectively and efficiently so as to produce better maternal and child health.
Keywords: Decentralization, Availability of Health Services, Health Outcomes, Maternal and Child Health
2023122 | TES 320.80 MAU a 2023 k.1 | Fadel Muhammad Resource Center (Ilmu Sosial) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain