Texts
Perencanaan Strategis Dalam peningkatan Mutu Berbasis Risiko di Universitas Brawijaya
Okik Dwi Cahyani. NIM: 206030317111001. Magister Manajemen Pendidikan
Tinggi, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang. Perencanaan
Strategis Dalam Peningkatan Mutu Berbasis Risiko di Universitas
Brawijaya. Komisi Pembimbing: Ketua: Prof. Dr. Ir. Qomariyatus Sholihah, Amd.
Hyp, ST., M. Kes. IPU.ASEAN.Eng dan Anggota: Dr. Bambang Santoso
Haryono, MS
Perencanaan strategis merupakan sebuah rencana yang disusun untuk
mencapai tujuan suatu organisasi dalam batasan waktu. Adanya wabah Covid-19
tatanan kehidupan menjadi serba ketidakpastian salah satunya didunia
pendidikan. Universitas Brawijaya sebagai lembaga pendidikan tinggi harus
memiliki strategi dalam mengatasi permasalahan tersebut. Rumusan Masalah
dari penelitian ini yaitu 1) Bagaimanakah perencanaan strategis dalam
peningkatan mutu berbasis risiko di Universitas Brawijaya? 2) Apakah yang
menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat dalam perencanaan strategis
dalam peningkatan mutu berbasis risiko di Universitas Brawijaya?
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif. Fokus penelitiannya yaitu perencanaan strategis dalam peningkatan
mutu berbasis risiko di Universitas Brawijaya, menggunakan teori perencanaan
strategis (Choirunnisa, 2019) yaitu 1) Pengembangan visi, misi dan tujuan, 2)
Pengidentifikasian faktor eksternal dan internal (analisis SWOT), 3) Perencanaan
jangka pendek, menengah dan panjang, 4) Penentuan strategi unggul. Serta
faktor yang menjadi pendukung dan penghambatnya. Teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumenasi
Hasil penelitiannya sesuai dengan fokus yaitu 1) Pengembangan visi, misi
dan tujuan dalam perencanaan strategis berbasis risiko yang dilakukan oleh LPM
UB berpedoman pada RENSTRA UB tahun 2022-2027. 2) Pengidentifikasian
faktor eksternal dan internal (analisis SWOT), peneliti menemukan sebuah
perbedaan yaitu ancaman (threats) dijadikan sebuah tantangan (challenges).
Maka dari itu dari analisis SWOT menjadi analisis SWOC. Strength (kekuatan)
yaitu perubahan status BLU menjadi PTN-BH merupakan kekuatan UB dalam
mengembangkan diri. Weaknesses (kelemahan) yaitu tidak semua anggota LPM
UB menjadi asesor jadi harus dilakukan sebuah penyusunan strategi melalui
musyawarah. Opportunities (peluang) yaitu UB ditetapkan menjadi PTN-BH,
maka dapat dengan mudah dalam pengelolaannya. Challenges (tantangan) yaitu
adanya dampak pandemi UB tetap menjalankan proses pendidikan yang adaptif
dan responsif. 3) Perencanaan jangka pendek yaitu RKAP, jangka menengah
yaitu RENSTRA dan jangka panjang yaitu RIP. Kemudian dituangkan dalam
milestones UB (20 tahun kedepan) 4) Penentuan strategi unggulnya yaitu LPM
UB merumuskan Standar Mutu Berbasis Risiko dan disahkan oleh Rektor dalam
Peraturan Rektor nomor 76 tahun 2022. Kedua, faktor pendukung anggota LPM
UB unggul dalam bidangnya. Serta manajemen kinerja Perguruan Tinggi melalui
SAKIP yang mewajibkan RENSTRA UB menjadi payung bagi unit dibawahnya.
Faktor penghambatnya adalah anggota LPM UB memiliki tanggung jawab dalam
menerapakan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu mengajar, serta adanya
perubahan sistem birokrasi dan struktur organisasi di LPM UB.
Okik Dwi Cahyani. NIM: 206030317111001. Master of Higher Education
Management, Faculty of Administrative Science, Brawijaya University, Malang.
Strategical Planning in Risk Based Quality Improvement in Brawijaya
University. Board of Supervisors : Head: Prof. Dr. Ir. Qomariyatus Sholihah,
Amd. Hyp, ST., M. Kes. IPU.ASEAN.Eng and Member : Dr. Bambang Santoso
Haryono, MS
Strategical planning is a devised plan that its sole purpose is to reach an
organization's goal in a pre-determined amount of time. The existence of COVID19 pandemic has turned all order to uncertainties, especially on education.
Brawijaya University as a higher education institution has to have a strategy to
overcome the situation. The formulation problem of this research is to 1) What is
the strategical planning of risk-based quality improvement in Brawijaya
University? 2) What is the supporting and inhibiting factors of strategical planning
of risk-based quality improvement in Brawijaya University?
This research uses descriptive-type research with a qualitative approach.
The scope of this research is strategical planning of risk-based quality
improvement in Brawijaya University, using strategical planning theory
(Choirunnisa,D 2019) consisting of 1) Development of vision, mission, and goals,
2) Identification of internal and external factors (SWOT analysis), 3) Short,
medium, and long term planning, 4) Determinaton of superior strategy. Also
consisting of supporting and inhibiting factors. Data-gathering techniques
consists of observation, interview, and documentation.
The outcome of this research is corresponding with the initial focus of: 1)
Development of vision, mission, and goals in risk-based strategical planning done
by LPM UB in guidance by RENSTRA UB year 2022-2027. 2) Identification of
external and internal factors (SWOT analysis), researcher has found a difference
where threats are converted to challenges. Therefore, SWOT analysis has been
changed to SWOC analysis. Strength of this analysis is the status convertion
from BLU to PTN-BH (Law-based State College) is Brawijaya University's
strength in self development. The weakness is not all LPM-UB members serve as
accessors, so strategy creation has to be done by discussion. Opportunities
consists of Brawijaya University's PTN-BH status that helps in strategy
management. Challenges consists of Brawijaya University's ability to run higher
education adaptively and responsively, despite the pandemic effect. 3) Shortterm planning consists of RAP, mid-term planning consists of RENSTRA, and
long-term planning consists of RIP, where it'll be applied to Brawijaya University's
milestone for the next 20 years. 4) Superior strategy determination consists of
LPM UB formulating Risk Based Quality Standard, validated by the Rector inside
Rectors Regulation number 76 of 2022. Then, the supporting factors consisting of
LPM UB members that are superior in their respective fields. Then, higher
education performance management by SAKIP that require RENSTRA UB as a
cover for units below it. The inhibiting factors is the members of LPM UB have the
responsibilities to implementing Tri Darma of university that is teaching, as well
as changes in the bureaucratic systems and organizational structure at LPM UB.
202395 | TES 370.71 CAH p 2023 k.1 | Fadel Muhammad Resource Center (Ilmu Sosial) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain