Texts
Peran Keterlibatan Wisatawan dalam Aktivitas Konsumsi Produk Kuliner di Ucok Durian Medan
Wisata kuliner telah dikenal sebagai salah satu dari beragam jenis aktivitas wisata yang bisa dinikmati di Indonesia dan berperan signifikan untuk meningkatkan daya tarik sebuah destinasi. Hal ini diperkuat dengan beragam studi terdahulu yang menegaskan bahwa makanan menjadi suatu aspek utama yang mendorong penciptaan pengalaman bagi wisatawan. Adapun pengalaman unik yang diperoleh dari hidangan khas akan turut mendorong peningkatan kunjungan wisatawan ke destinasi tertentu. Sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara, Kota Medan menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup menarik minat kunjungan wisatawan. Hal ini didukung dengan data Badan Pusat Stastistik tahun 2018–2020 yang menunjukkan bahwa Provinsi Sumatera Utara tercatat memiliki jumlah perjalanan wisatawan nusantara tertinggi daripada provinsi lainnya di Pulau Sumatera.
Situasi pandemi yang menyerang dunia global memberikan dampak yang signifikan bagi bisnis kuliner. Penurunan jumlah perjalanan wisatawan nusantara secara drastis dari tahun 2019 ke tahun 2020 membuat sebagian besar bisnis kuliner harus menghadapi kondisi yang tidak stabil. Beberapa risiko yang dihadapi diantaranya penurunan jumlah pengunjung hingga pemberhentian operasional. Namun seiring dengan normalisasi aktivitas masyarakat di awal tahun 2021, bisnis kuliner mulai bangkit kembali, begitupun dengan aktivitas wisata kuliner di Ucok Durian Medan yang merupakan ikon kuliner Kota Medan. Keterlibatan wisatawan menjadi salah satu faktor yang digunakan untuk mempelajari fenomena ini secara lebih mendalam. Studi keterlibatan dalam konteks pariwisata mampu memperluas wawasan pelaku bisnis kuliner untuk mempelajari konsumennya sebagai suatu aset yang potensial bagi pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini dirumuskan berdasarkan kajian empiris yang relevan, disesuaikan dengan model teori keterlibatan (involvement theory) yang pertama kali diperkenalkan oleh Andrews et al. (1990). Model penelitian dikembangkan dengan mengadopsi model teori keterlibatan untuk menguji dan menjelaskan bagaimana pengaruh dari motivasi, norma subjektif, serta nilai dan jaminan terhadap keterlibatan wisatawan. Selain itu penelitian ini juga menjelaskan bagaimana tingkat keterlibatan wisatawan memberikan pengaruh terhadap ragam perilaku wisatawan seperti variety seeking, awareness, dan niat perilaku. Adapun penelitian juga dikembangkan untuk menjelaskan ada tidaknya pengaruh dari pengetahuan wisatawan sebagai variabel moderasi. Penelitian disusun menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis data secara statistik deskriptif dan PLS-SEM sebagai pengujian hipotesis. Proses pengumpulan data dilakukan melalui survei secara daring terhadap konsumen Ucok Durian Medan dan diperoleh sebanyak 223 responden yang valid. Metode survei dilakukan dengan instrumen penelitian berupa kuesioner yang diukur dengan skala Likert 7 poin.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumusan hipotesis penelitian dinyatakan diterima, kecuali pengaruh moderasi pengetahuan wisatawan terhadap masing-masing hubungan antara motivasi dan norma subjektif dengan keterlibatan wisatawan. Anteseden keterlibatan yang memberikan pengaruh dominan adalah nilai dan jaminan. Hasil ini cukup relevan jika dikaitkan dengan kondisi pandemi, karena menunjukkan bahwa mayoritas wisatawan saat ini lebih mempertimbangkan faktor-faktor yang berkaitan dengan nilai dan jaminan, khususnya yang berkaitan dengan kebersihan dan kesehatan. Keterlibatan wisatawan juga secara dominan memberikan pengaruh positif terhadap variety seeking. Berkaitan dengan pengaruh moderasi dari pengetahuan wisatawan, hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh nilai dan jaminan terhadap keterlibatan wisatawan cenderung diperkuat dengan adanya faktor pengetahuan wisatawan. Adapun keterlibatan wisatawan juga menunjukkan peran yang signifikan sebagai mediator dalam setiap hubungan antarvariabel dalam penelitian ini.
Penelitian ini telah memberikan justifikasi pada beragam studi empiris yang membahas keterlibatan wisatawan dan memperkuat gagasan dalam teori keterlibatan oleh Andrews et al. (1990). Secara praktis, penelitian juga telah berkontribusi terhadap pentingnya aspek yang berkaitan dengan nilai dan jaminan dalam pengelolaan suatu bisnis kuliner. Ketika konsumen mendapatkan nilai dan jaminan yang sesuai dengan yang diharapkan, maka akan semakin tinggi keterlibatan yang ditunjukkan terhadap sebuah destinasi. Adapun rekomendasi yang dapat dijadikan acuan untuk penelitian di masa mendatang adalah dengan menerapkan model dan variabel penelitian yang sama terhadap objek atau konteks penelitian selain pariwisata. Dengan demikian hal ini juga dapat menambah variasi penggunaan teori keterlibatan Andrews et al. (1990) dalam penelitian yang relevan.
Culinary tourism is one of the various tourist activities in Indonesia, which is well-known for contributing significantly to a destination’s attractiveness. This is supported by previous studies demonstrating how important food is in generating new tourist experiences. The unique experience gained from local cuisine will also encourage more tourists to travel to specific destinations. As the capital of North Sumatra Province, Medan City is a popular tourist destination. This is supported by data from the Central Bureau of Statistics for 2018–2020, which shows that North Sumatra Province had the most significant amount of domestic tourist trips compared to other provinces on the island of Sumatra.
The current pandemic has affected the global environment, significantly impacting the culinary business. Most culinary businesses nowadays have to deal with unpredictable conditions due to the drastic decline in domestic tourist trips from 2019 to 2020. Some risks included decreasing the number of tourists in-store visits to operational stops. The culinary business, however, and culinary activities in Ucok Durian Medan, a culinary icon of Medan City, started to revive again in early 2021, along with the normalization of local activities. Tourist involvement is considered an essential factor in thoroughly investigating the phenomenon. The study of involvement in the tourism context can broaden culinary business insights to evaluate its consumers as a potential asset for long-term business growth.
The variables employed in this study were developed based on relevant empirical studies and adapted to the involvement theory model first introduced by Andrews et al. (1990). The research framework was developed by adopting the involvement theory model to examine and explain the impact of motivations, subjective norms, values and assurance of tourist involvement. In addition, this study also aimed to explain the effect of tourist involvement on various tourist behaviour such as variety seeking, awareness, and behavioural intention. The development of this research also proposed to explain whether tourist knowledge has a moderation effect on the relationship between each antecedent and tourist involvement. A quantitative approach with descriptive statistics and PLS-SEM analysis for hypotheses testing was conducted on 223 consumers of Ucok Durian Medan from the online survey method using 7-point Likert scale questionnaires.
The result confirmed the research hypotheses, except for the moderation effect of tourist knowledge towards the relationships of motivations and subjective norms as antecedents to tourist involvement. The result also highlights that value and assurance is a dominant predictor of tourist involvement positively. This finding is quite relevant when associated with pandemic conditions, as they show that most tourists nowadays are more concerned with factors related to value and assurance, especially those related to hygiene and health. Tourist involvement also predominantly has a positive effect on variety-seeking. As for the moderating influence of tourist knowledge, the results showed that the knowledge factor strengthens the value and assurance of tourist involvement. Tourist involvement also significantly mediates the relationships among variables of the model.
This research has justified various empirical studies that address tourist involvement. On the other hand, it is also supporting the ideas in involvement theory by Andrews et al. (1990). This study contributes practical implications to culinary business managers concerning the importance of all value and assurance-related aspects. When consumers find the offered value and assurance similar to personal values and needs, their involvement will be higher. Applying the same research models and variables to other study contexts is advised as a reference for future research. Thus, it can also add variety to the use of involvement theory by Andrews et al. (1990) in relevant research.
202381 | TES 910.40 SAN p 2023 k.1 | Fadel Muhammad Resource Center (Sejarah, Biografi) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain