Texts
ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM E-PROCUREMENT DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL : Studi Kasus Pada Kantor Unit Kerja Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Jayawijaya Papua
E-Procurement dilatarbelakangi oleh pengadaan barang dan jasa secara konvensional yang dinilai kurang efektif dan efisien oleh pemerintah. Untuk itu, pemerintah selalu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, dengan merevisi Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 sebanyak 5 kali, yang akhirnya ditahun ini menjadi Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018. Kebijakan ini dianggap mampu menyempurnakan peraturan presiden sebelumnya untuk mewujudkan good serve yang masih perlu pengawasan dari semua pihak. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus dan menggunakan teknik purposive sampling dan snowballing sampling dengan informan sebanyak 15 orang serta menggunakan triangulation, member checking, the udit trail, dan prolonged engagement in the field untuk menguji kredibilitas dan keabsahan data.
20191689 | TES 352.19 HAR a 2019 k.1 | Fadel Muhammad Resource Center (TES) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain