Texts
IMPLEMENTASI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS DAN CEPAT TUMBUH DI KABUPATEN KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Ketimpangan pembangunan antar wilayah dapat dilihat dari perbedaan tingkat kesejahteraan dan perkembangan ekonomi antar wilayah. Walaupun data BPS tahun 2010 menunjukkan bahwa angka kemiskinan mengalami penurunan dari 32,53 juta (14,15%) tahun 2009 menjadi 31,02 juta (13,33%) tahun 2010, namun angka tersebut masih cukup tinggi (Depkominfo, 2010). Ketimpangan pelayanan sosial dasar yang tersedia, seperti pendidikan, kesehatan, dan air bersih juga terjadi antar wilayah. ketimpangan pembangunan antar wilayah juga ditandai dengan rendahnya aksesbilitas pelayanan sarana dan prasarana ekonomi dan sosial terutama masyarakat di perdesaan, wilayah terpencil, perbatasan serta wilayah tertinggal. Ketimpangan antara kawasan perkotaan dan perdesaan ditunjukkan oleh rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat desa, tertinggalnya pembangunan kawasan perdesaan dibanding dengan perkotaan, dan tingginya ketergantungan kawasan perdesaan terhadap kawasan perkotaan. Hal ini disebabkan oleh minimnya akses pada permodalan, lapangan kerja, informasi, teknologi pendukung, dan pemasaran hasil-hasil produksi di perdesaan.
20162471 | DIS 354.27 MAD L 2013 k.1 | Fadel Muhammad Resource Center (Ilmu Sosial) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Missing |