Texts
ANTESEDEN DAN DAMPAK EMPLOYEE ENGAGEMENT: PERSPEKTIF SELF-DETERMINATION THEORY : Studi Pada Karyawan Yang Bekerja Sebagai Kasir di KANWIL VIII Jakarta 1 PT. PEGADAIAN
RINGKASAN
Ricky Daniel Siahaan, Program Studi Magister Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang. Anteseden Dan Dampak Employee Engagement: Perspektif Self-Determination Theory (Studi Pada Karyawan Yang Bekerja Sebagai Kasir di Kanwil VIII Jakarta 1 PT. Pegadaian). Komisi Pembimbing, Ketua: Prof. Dr. Mochammad Al Musadieq, MBA., Anggota: Dr. Gunawan Eko Nurtjahjono, S.Sos., M.Si.
Demi menjaga keberlanjutan perusahaannya, banyak pengusaha maupun pimpinan perusahaan merespons perubahan pasar dengan mengubah hingga mengembangkan strategi bisnis yang baru. Namun, sedikit yang memperhatikan pentingnya peran dari employee engagement dalam memastikan keberhasilan pengimplementasian strategi bisnis tersebut untuk tercapainya tujuan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah kepribadian ototelik, kepemimpinan otentik, dan persepsi dukungan organisasi dapat mendorong employee engagement di masa-masa perubahan keadaan kerja, untuk meningkatkan kesejahteraan dan kinerja karyawan berdasarkan perspektif teori determinasi diri, sehingga memungkinkan keberhasilan pengimplementasian strategi bisnis demi optimalisasi tujuan perusahaan.
Penelitian ini menggunakan partial least squares-structural equation modelling (PLS-SEM) sebagai teknik analisis data. Dengan metode sampling judgmental, model penelitian diuji menggunakan 150 data survey dari karyawan kasir Kantor Wilayah VIII Jakarta 1 PT. PEGADAIAN. Berdasarkan hasil pengujian, penelitian ini menghasilkan dua temuan utama. Pertama, kepribadian autotelik, kepemimpinan otentik, dan persepsi dukungan organisasi terbukti berpengaruh signifikan terhadap employee engagement, dan pada gilirannya, secara signifikan berdampak positif terhadap kesejahteraan dan kinerja karyawan. Kedua, hasil penelitian ini memberikan kontribusi dalam beberapa aspek, baik secara teoritis maupun praktis, terutama dengan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai dinamika proses dari employee engagement. Bahwa employee engagement merupakan salah satu bentuk perilaku termotivasi terkontrol individu. Artinya, setiap karyawan membutuhkan alasan yang berpengaruh untuk dapat engaged secara utuh dengan pekerjaan atau organisasinya, yang mungkin tidak sama pada setiap karyawan yang dinilai sesuai nilai-nilai inti mereka, dan untuk memunculkan voluntary employee engagement dengan perubahan situasi saat ini, pemenuhan ketiga kebutuhan psikologis dasar akan kompetensi, otonomi, dan keterkaitan sangat penting bagi setiap karyawan. Selain itu, temuan penelitian menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi utamanya perlu didorong, khususnya pada penerapan praktik-praktik pengelolaan sumber daya manusia yang baik, jika perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan employee engagement di masa-masa perubahan keadaan kerja.
Kata kunci: kepribadian ototelik, kepemimpinan otentik, persepsi dukungan organisasi, employee engagement, kesejahteraan karyawan, kinerja karyawan, teori determinasi diri.
SUMMARY
Ricky Daniel Siahaan, Department of Business Administration, Faculty of Administrative Sciences, Brawijaya University, Malang. Antecedents and Consequences of Employee Engagement: A Self-Determination Theory Perspective (Study on Cashiers in Regional Office VIII Jakarta 1 PT. Pegadaian). Supervisory Commission, Chairman: Prof. Dr Mochammad Al Musadieq, MBA, Member: Dr Gunawan Eko Nurtjahjono, S.Sos., M.Si.
To maintain the sustainability of their companies, many entrepreneurs and company leaders respond to market changes by changing and developing new business strategies. However, few pay attention to the critical role of employee engagement in ensuring the successful implementation of those strategies to achieve company goals optimally. The purpose of this study is to analyse whether autotelic personality, authentic leadership, and perceived organizational support may boost employee engagement in times of changing work circumstances to increase employee well-being and performance based on a self-determination theory perspective, thereby enabling the successful implementation of business strategies for the optimization of corporate goals.
This study employs partial least squares structural equation modelling (PLS-SEM) as a data analysis method. By the judgmental sampling method, the study model was analysed using 150 surveys from cashiers of PT PEGADAIAN's Regional Office VIII Jakarta 1. Based on the test results, this study yielded two main findings. First, autotelic personality, authentic leadership, and perceived organizational support have been shown to have a significantly positive effect on employee engagement and, in turn, significantly influence employee well-being and performance. Second, the results of this study contribute in several aspects, both theoretically and practically, particularly by offering a better understanding of the dynamic process of employee engagement. Employee engagement is a form of individually controlled motivated behavior. That is, employees need an influential reason to be fully engaged with their work and organization, which may vary depending on their core values, and to generate voluntary employee engagement in the current changing situation, fulfilling the three basic psychological needs of competence, autonomy, and relatedness is vital for each employee. In addition, the findings suggest that perceived organizational support primarily needs to be encouraged, specifically in implementing good human resources practices, if companies are committed to improving employee engagement in times of changing work circumstances.
Keywords: Autotelic Personality; Authentic Leadership; Perceived Organizational Support; Employee Engagement; Employee Well-Being; Employee Performance; Self-Determination Theory.
202508 | TES 658,31 SIA a 2024 K1 | Fadel Muhammad Resource Center (Ilmu Terapan) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Tidak tersedia versi lain